materi ips kelas 6

REWANDA

Minggu, 15 Januari 2012

MATERI IPS KELAS 6


MATERI 1

 MATERI IPS KELAS 6 SEMESTER 1 “BENUA-BENUA DI DUNIA”

BENUA-BENUA DI DUNIA
STANDAR KOMPETENSI:                                  
  • Memahami perkembangan wilayah Indonesia kenampakan alam dan keadaan sosial Negara-negara di Asia Tenggara serta benua-benua
KOMPETENSI DASAR:
  • Mengidentifikasi benua-benua
INDIKATOR:
  • Menjelaskan ketampakan alam dan buatan di dunia
  • Menunjukan benua-benua
  • Membedakan benua-benua

BENUA-BENUA DI DUNIA
  1. WILAYAH BENUA DI DUNIA
    1. Pembagian Wilayah di dunia
Globe
Daratan yang luas dinamakan benua. Benua yang satu dengan benua yang lain dipisahkan oleh perairan. Wilayah perairan yang memisahkan benua-benua di dunia disebut samudra. Di dunia ada 5 benua yaitu: benua Asia, Afrika, Amerika, Eropa dan Australia. Sedangkan untuk samudra ada 4 yaitu samudra Hindia, Pasifik, Atlantik dan Arktik. Berikut kita akan membahas satu persatu benua-benua yang ada di dunia.
ASIA
Benua Asia
Benua Asia
  • Letak dan Batas Wilayah
Benua Asia merupakan benua terbesar di dunia terletak antara 11 LS – 80 LU dan 25 BT – 170 BT.
Benua Asia memiliki batas-batas :
    1. Sebelah Utara berbatasan dengan Samudra Arktik dan Selat Bering.
    2. Sebelah Timur berbatasan dengan Samudra Pasifik.
    3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia.
    4. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Merah, Laut Tengah
  • Keadaan Iklim
                        Benua Asia memiliki kondisi iklim berikut ini:
    1. Iklim tropis atau iklim panas terdapat di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara.
    2. iklim subtropis terdapat di sebagian besar wilayah Asia Timur.
    3. Iklim dingin di wilayah Siberia.
    4. Iklim gurun di Asia Barat (Timur Tengah) dan kawasan Asia bagian Tengah (Gurun Gobi)
  • Keadaan Penduduk
Beberapa ras yang dominan di Benua Asia antara lain meliputibeikut ini.
    1. Ras Kaukasoid banyak terdapat di Asia bagian Utara seperti Rusia,Serbia, dan negara-negara pecahan Uni Soviet.
    2. Ras Mongoloid terdapat di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara.
    3. Ras Negroid terdapat di wilayah-wilayah seperti Papua.
    4. Ras campuran Kaukasoid Negroid terdapat di Asia Barat dan Asia Selatan
AFRIKA
Benua Afrika
Benua Afrika
  • Letak dan Batas Wilayah
Secara astronomis, Benua Afrika terletak antara 37 LU – 34 LS dan17 BB – 51 BT. Adapun batas-batas wilayahnya meliputi berikut ini.
    1. Sebelah Utara berbatasan denganLaut Tengah, Terusan Suez, dan LautMerah.
    2. Sebelah Timur berbatasan denganSamudra Hindia.
    3. Sebelah Selatan dan Barat berbatasandengan Samudra Atlantik
  • Keadaan iklim
Benua Afrika memiliki beberapa macam kondisi iklim. Sebagianbesar wilayah Benua Afrika beriklim tropis. Sementara wilayah Afrika bagian Utara dan Afrika bagian Selatan beriklim subtropis. Namun demikian, bentang alam Benua Afrika yang banyak gurun memengaruhi kondisi iklimnya. Oleh karena itu Benua Afrika terkenal dengan iklim panas dengan suhu tinggi dan curah hujan sedikit
  • Keadaan Penduduk
Penduduk Benua Afrika dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar berikut ini.
    1. Orang Negro meliputi Negro Sudan dan Negro Bantu terdiri dari 70% penduduk Afrika.
    2. Orang Hamit banyak mendiami Afrika Utara dan Timur Laut
    3. Orang ras khusus yang masih primitif seperti ras Pygmy di hutan Kongo, ras Bushmen di Gurun Kalahari, dan ras Hottentot.
    4. Orang Eropa (orang kulit putih) yang banyak menghuni negara Afrika Selatan
AMERIKA
Benua Amerika
Benua Amerika
  • Letak dan Batas Wilayah
Luas wilayahnya ± 42.292.000 km. Secara astronomis Benua Amerika terletak antara72 LU_59 LS dan antara 36_163 BB.Adapun batas-batas wilayahnya adalah berikut ini.
    1. Sebelah Utara berbatasan dengan Samudra Arktik
    2. Sebelah Timur berbatasan dengan Samudra Atlantik.
    3. Sebelah Barat dan Selatan berbatasan dengan Samudra Pasifik
  • Keadaan Iklim
Berdasarkan letak astronomis dan keadaan alamnya, iklim di Benua Amerika meliputi berikut ini
    1. Iklim dingin (kutub) di Alaska dan Kanada Utara
    2. Iklim tropis meliputi Amerika Tengah dan sebagian besar AmerikaSelatan
    3. Iklim subtropis atau sedang meliputi Amerika Serikat dan AmerikaSelatan bagian Selatan.
    4. Iklim gurun terdapat di bagian Barat Amerika
  • Keadaan Penduduk
Penduduk asli Amerika yaitu orang Eskimo dan Indian. Namun demikian mayo-ritas penduduknya adalahmigran yang berasal dariEropa, sementara sisanyaadalah imigran dari Afrika dan Asia.
EROPA
Benua Eropa
Benua Eropa

  • Letak dan Batas Wilayah
Secara astronomis Benua Eropaterletak di antara 35 LU – 71 LU dan di antara 9 BB – 60 BT. Adapaun batas-batas wilayahnya adalah meliputi berikut ini.
    1. Sebelah Utara berbatasan dengan Samudra Arktik.
    2. Sebelah Timur berbatasan dengan Benua Asia.
    3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Hitam dan Laut Tengah.
    4. Sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Atlantik.
  • Keadaan Iklim
Iklim Benua Eropa dikelompokkan menjadi berikut ini.
    1. Iklim laut, terdapat di Eropa Barat Laut.
    2. Iklim kontinental, terdapat di Eropa Timur.
    3. Iklim mediteran, terdapat di Eropa bagian Selatan.
    4. Iklim tundra, terdapat di Eropa bagian Tengah.
    5. Iklim dingin (kutub), terdapat di Eropa bagian Utara)
  • Keadaan Penduduk
Secara umum penduduk Eropa berkulit putih yang termasuk Ras Kaukasoid. Beberapa suku bangsa di Benua Eropa diantaranya adalah suku bangsa Nordik yang banyak mendiami wilayah semenanjung Skandinavia,Jerman, dan Belanda; suku bangsa Alpen yang menghuni wilayah di sekitar Pegunungan Alpen. Suku bangsa Mediterania yang mendiami wilayah Eropa Selatan dan suku bangsa Slavia yang mendiami wilayah Eropa Timur

AUSTRALIA
Benua Australia
Benua Australia

  • Letak dan Batas Wilayah
Benua Australia memilikiluas ±7.686.848 km. Secara astronomis Benua Australia terletak antara10 LS_43 LS dan antara 113 BT_155 BT
Adapun secara geografis Benua Australia memiliki batas-batas berikut ini.
    1. Sebelah Utara berbatasan dengan Indonesia
    2. Sebelah Timur berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Selandia Baru.
    3. Sebelah Selatan dan Barat berbatasan dengan Samudra Hindia
  • Keadaan Iklim
Benua Australia memiliki iklim yang bervariasi. Berdasarkan letak lintang dan keadaan alamnya, iklim di Benua Australia dibedakan menjadiiklim tropis dan iklim laut sedang. Iklim tropis terdapat di Australia bagian Utara. Iklim subtropis terdapat di Australia bagian Selatan.Sementara iklim laut sedang dialami oleh wilayah di Selatan Victoriadan Tasmania. Sementara daerah-daerah gurun banyak dipengaruhi oleh iklim gurun.
  • Keadaan Penduduk
Sebagian besar penduduk Australia adalah orang kulit putih yangmerupakan imigran dari Eropa. Sementara yang lain adalah imigran dari Asia. Penduduk asli adalah orang Aborigin yang tinggal didaerah-daerah pedalaman yang kering dan tandus. Orang Aborigin memiliki senjata khas yaitu bumerang
2. CONTOH BEBERAPA NEGARA DI BENUA
JEPANG (ASIA)
Bendera Jepang
Bendera Jepang

Jepang beribukota di Tokyo. Merupakan negara termaju di Asia Timur. Puncak tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji . Jepang merupakan salah satu negara maju di dunia. Pendapatanutama negara Jepang sebagian besar berasal dari sektor industri.Kemajuan sektor industri Jepang dapat kalian lihat dari berbagaiproduk Jepang
Peta Jepang
Peta Jepang

MESIR (AFRIKA)
Bendera Mesir
Bendera Mesir
Ibu kota negara mesir adalah kairo. Sebagian besar wilayah Mesir adalah beberapa gurun yang sangat kering. Daratan Mesir dibelah oleh aliran Sungai Nil. Kegiatan perekonomian Mesir yang utama adalah pertanian,pertambangan, industri, dan perdagangan. Jumlah penduduk Mesir pada tahun2006 mencapai sekitar 77.505.756 jiwa.
Peta Mesir
Peta Mesir
AMERIKA SERIKAT (AMERIKA)
Bendera Amerika Serikat
Bendera Amerika Serikat
Bentang lahan yang utama di Amerika Serikat meliputi daerah pegunung-an, dataran tinggi, dandataran rendah. Jumlah penduduk Amerika Serikat padatahun 2006 mencapai sekitar 302,5 juta jiwA. Amerika Serikat merupakan salah satunegara industri maju di dunia. Sektor industridan perdagangan merupakan sektor terbesar bagi pendapatan negara
Peta Amerika Serikat
Peta Amerika Serikat
INGGRIS (EROPA)
Bendera Amerika
Bendera Amerika
Inggris adalah sebuah negara yang berada di sebelah Barat Laut Eropa.Wilayah negara Inggris terdiri atas dua pulau utama yaitu Britania Raya dan Irlandia Utara. Jumlah penduduk Inggris pada tahun 2006 adalah 60,2 juta jiwa. Kawasan industri di Inggris sering disebut The Black Country. Hal inidi karenakan daerah tersebut udaranya selalu tampak hitam.
Peta Inggris
Peta Inggris

 

MATERI 2

Globalisasi


Globalisasi atau penyejagatan adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Pengertian                                                            

Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.


Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
  • Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
  • Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
  • Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
  • Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
  • Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.

 Ciri globalisasi

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar negara menunjukkan keterkaitan antar manusia di seluruh dunia.
  • Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
  • Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
  • Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
  • Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.

Teori globalisasi

Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu:
  • Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
·         Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
·         Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
  • Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
  • Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
Sejarah globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.]]

Reaksi masyarakat

Gerakan pro-globalisasi

Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.
Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.
Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya. [sunting] Globalisasi Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
  • Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai atau pun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja
  • Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio atau pun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
  • Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
  • Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
  • Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia. [sunting] Kebaikan globalisasi ekonomi
  • Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
  • Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
  • Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
  • Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
  • Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut. [sunting] Keburukan globalisasi ekonomi
  • Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
  • Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran. http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Globalisasi&action=edit
  • Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
  • Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk. [sunting] Globalisasi kebudayaan Sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang secara global
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. [sunting] Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
  • Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
  • Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
  • Berkembangnya turisme dan pariwisata.
  • Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
  • Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
  • Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.

Globalisasi perekonomian

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
  • Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja.
  • Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
  • Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
  • Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
  • Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.

 A. Kebaikan globalisasi ekonomi

1.Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
2.Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
3.Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
4.Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
5.Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

B. Keburukan globalisasi ekonomi

1. Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
2. Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran. http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Globalisasi&action=edit
3. Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
4.Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.

 

 

Globalisasi kebudayaan

Sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang secara global.
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

A. Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan

  • Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
  • Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
  • Berkembangnya turisme dan pariwisata.
  • Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
  • Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
  • Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
  • Persaingan bebas dalam bidang ekonomi
  • Meningkakan interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media massa

B. Dampak globalisasi

   A.  Dampak positif globalisasi antara lain:
  • Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
  • Mudah melakukan komunikasi
  • Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
  • Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
  • Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
  • Mudah memenuhi kebutuhan
  B.   Dampak negatif globalisasi antara lain:
  • Informasi yang tidak tersaring
  • Perilaku konsumtif
  • Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
  • Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
  • Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara

 

 

 

 

 

 

 

 

MATERI 3

PERKEMBANGAN SISTEM ADMINISTRASI

WILAYAH INDONESIA

Peta Wilayah Indonesia
Perkembangan Wilayah Administrasi Indonesia
Pada awalnya berdiri negara kesatuan Republik Indonesia terdiri atas 8 provinsi yang ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 19 Agustus 1945 yaitu sebagai berikut:
  1. Sumatra
  2. Jawa Barat
  3. Jawa Tengah
  4. Jawa Timur
  5. Sunda Kecil (kepulauan Nusa Tenggara)
  6. Kalimantan
  7. Sulawesi
  8. Maluku
Pada tahun 1950, provinsi di Indonesia jumlahnya 11.  Hasil pemekaran dari Provinsi Sumatra yaitu Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Tengah dan Sumatra Selatan.  Provinsi Jawa Tengah dimekarkan menjadi Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Perkembangan jumlah provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut :
  • Pada tahun 1956, jumlah provinsi di Indonesia adalah 15 provinsi.
  • Pada tahun 1957,jumlah provinsi di Indonesia ada17 provinsi.
  • Pada tahun 1958, provinsi di Indonesia berjumlah 20 provinsi.
  • Pada tahun 1959, provinsi di Indonesia berjumlah 20 provinsi.
  • Pada tahun 1960, provinsi di Indonesia berjumlah 21 provinsi.
  • Pada tahun 1967, provinsi di Indonesia berjumlah 25 provinsi.
  • Pada tahun 1969, provinsi di Indonesia berjumlah 26 provinsi.
  • Pada tahun 1976 , Timor Timur bergabung dengan Indonesia dan menjadi provinsi ke 27.
  • Pada tahun 1999, Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia dan Provinsi Maluku dimekarkan menjadi Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara.
  • Pada tahun 2000, Provinsi di Indonesia berjumlah 32 provinsi.
  • Pada tahun 2002,Provinsi di Indonesia berjumlah 33 provinsi.
  • Pada tahun 2004,Provinsi di Indonesia berjumlah 33 provinsi.
Provinsi dan ibu Kota Provinsi
No.
Provinsi
Ibu Kota
1
Nanggroe Aceh Darussalam
Banda Aceh
2
Sumatra Utara
Medan
3
Sumatra Barat
Padang
4
Riau
Pekan Baru
5
Kepulauan Riau
Bandar Seri Bentan
6
Jambi
Jambi
7
Bengkulu
Bengkulu
8
Sumatra Selatan
Palembang
9
Bangka Belitung
Pangkal Pinang
10
Lampung
Bandar Lampung
11
DKI Jakarta
Jakarta
12
Banten
Serang
13
Jawa Barat
Bandung
14
Jawa Tengah
Semarang
15
DI Yogyakarta
Yogyakarta
16
Jawa Timur
Surabaya
17
Bali
Denpasar
18
Nusa Tenggara Barat
Mataram
19
Nusa Tenggara Timur
Kupang
20
Kalimantan Barat
Pontianak
21
Kalimantan Tengah
Palangkaraya
22
Kalimantan Timur
Samarinda
23
Kalimantan Selatan
Banjarmasin
24
Sulawesi Utara
Manado
25
Gorontalo
Gorontalo
26
Sulawesi Tengah
Palu
27
Sulawesi Barat
Mamuju
28
Sulawesi Selatan
Makassar
29
Sulawesi Tenggara
Kendari
30
Maluku
Ambon
31
Maluku Utara
Sofifi
32
Papua
Jayapura
33
Irian Jaya Barat
Manokwari
Peta Wilayah Provinsi di Indonesia
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Didirikan
:  7 Desember 1956
Luas Wilayah
:  55.392 km2
Letak Astronomis
:  2⁰ LU – 6⁰ LU dan 95⁰ BT-98⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Selat Malaka

Timur
:  Provinsi Sumatra Utara

Selatan
:  Samudra Hindia

Barat
:  Samudra Hindia
Provinsi Sumatra Utara
Didirikan
:  7 Desember 1956
Luas Wilayah
:  71.680 km2
Letak Astronomis
:  1⁰ LU – 4⁰ LU dan 98⁰ BT- 100⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Provinsi NAD

Timur
:  Selat Malaka

Selatan
:  Provinsi Sumatra Barat dan Riau

Barat
:  Samudra Hindia
Provinsi Sumatra Barat
Didirikan
:  3 Juli 1956
Luas Wilayah
:  49.333 km2
Letak Astronomis
:  1⁰ LU – 3⁰ LS dan 98⁰ BT- 102⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Provinsi Sumatra Utara

Timur
:  Provinsi Riau

Selatan
:  Provinsi Jambi dan Bengkulu

Barat
:  Samudra Hindia
Provinsi Riau
Didirikan
:  25 Juli 1958
Luas Wilayah
:  94.561 km2
Letak Astronomis
:  1⁰ LU – 2⁰ LS dan 100⁰ BT – 105⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Provinsi Sumatra Utara

Timur
:  Selat Malaka dan Laut Cina Selatan

Selatan
:  Provinsi Jambi

Barat
:  Provinsi Sumatra Barat
Provinsi Kepulauan Riau
Didirikan
:  24 September 2002
Luas Wilayah
:  11.196 km2
Letak Astronomis
:  4⁰ LU – 1⁰ LS dan 104⁰ BT – 107⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Singapura dan Laut Cina Selatan

Timur
:  Provinsi Kalimantan Barat

Selatan
:  Selat Karimata

Barat
:  Provinsi Riau
Provinsi Jambi
Didirikan
:  2 Juli 1958
Luas Wilayah
:  53.436 km2
Letak Astronomis
:  1⁰ LS – 3⁰ LS dan 101⁰ BT – 104⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Provinsi Riau

Timur
:  Selat Berhala dan Laut Cina Selatan

Selatan
:  Provinsi Sumatra Barat

Barat
:  Provinsi Sumatra Barat
Provinsi Bengkulu
Didirikan
:  12 September 1967
Luas Wilayah
:  21.168 km2
Letak Astronomis
:  2⁰ LS – 5⁰ LS dan 101⁰ BT – 104⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Barat

Timur
:  Provinsi  Sumatra Selatan dan Jambi

Selatan
:  Provinsi Lampung dan Samudra Hindia

Barat
:  Samudra Hindia
Provinsi Sumatra Selatan
Didirikan
:  14 Agustus 1950
Luas Wilayah
:  113.339 km2
Letak Astronomis
:  1⁰ LS-5⁰ LS dan 102⁰ BT – 105⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Provinsi Jambi

Timur
:  Provinsi Bangka Belitung

Selatan
:  Provinsi Lampung

Barat
:  Provinsi Bengkulu
Provinsi Bangka Belitung
Didirikan
:  tahun 2000
Luas Wilayah
:  13.664 km2
Letak Astronomis
:  1⁰ LS – 3⁰ LS dan 105⁰ – 108⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Laut Cina Selatan

Timur
:  Selat Karimata

Selatan
:  Laut Jawa

Barat
:  Selat Bangka
Provinsi Lampung
Didirikan
:  13 Februari 1964
Luas Wilayah
:  35.376 km2
Letak Astronomis
:  4⁰ LS – 6⁰ LS dan 103⁰ BT – 106⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Provinsi Sumatra Selatan

Timur
:  Laut Jawa

Selatan
:  Selat Sunda

Barat
:  Samudra Hindia
Provinsi DKI Jakarta
Didirikan
:  10 Febuari 1965
Luas Wilayah
:  656 km2
Letak Astronomis
:  6⁰ LS – 7⁰   LS dan 106⁰ BT – 108⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Laut Jawa

Timur
:  Provinsi Jawa Barat

Selatan
:  Provinsi Jawa Barat

Barat
:  Provinsi Banten
Provinsi Banten
Didirikan
:  tahun 2000
Luas Wilayah
:  8.651 km2
Letak Astronomis
:  6⁰ LS – 7⁰ LS dan 104⁰ BT – 107⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Laut Jawa

Timur
:  Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta

Selatan
:  Samudra Hindia

Barat
:  Selat Sunda
Provinsi Jawa Barat
Didirikan
:  14 Juli 1950
Luas Wilayah
:  44.176 km2
Letak Astronomis
:  6⁰ LS – 7⁰ LS dan 106⁰ BT – 107⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Provinsi DKI Jakarta dan Laut Jawa

Timur
:  Provinsi Jawa Tengah

Selatan
:  Samudra Hindia

Barat
:  Provinsi Banten
Provinsi Jawa Tengah
Didirikan
:  4 Juli 1950
Luas Wilayah
:  34.864 km2
Letak Astronomis
:  6⁰ LS – 8⁰ LS dan 108⁰ BT – 111⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Laut Jawa

Timur
:  Provinsi Jawa Timur

Selatan
:  Samudra Hindia dan Provinsi DI Yogyakarta

Barat
:  Provinsi Jawa Barat
Provinsi DI Yogyakarta
Didirikan
: 14 Maret 1950
Luas Wilayah
:  3.142 km2
Letak Astronomis
:  7⁰ LS – 8⁰ LS dan 110⁰ BT – 111⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Provinsi Jawa Tengah

Timur
:  Provinsi Jawa Tengah

Selatan
:  Samudra Hindia

Barat
:  Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Didirikan
:  4 Maret 1950
Luas Wilayah
:  47.921 km2
Letak Astronomis
:  7⁰ LS – 8⁰ LS dan 111⁰ BT – 114⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Laut Jawa

Timur
:  Selat  Bali

Selatan
:  Provinsi Jawa Tengah

Barat
:  Samudra Hindia
Provinsi Bali
Didirikan
:  14 Agustus 1958
Luas Wilayah
:  5.632 km2
Letak Astronomis
:  7⁰ LS – 9⁰ LS dan 114⁰ BT – 116⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Laut Bali

Timur
:  Selat Lombok

Selatan
:  Samudra Hindia

Barat
:  Selat Bali
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
Didirikan
:  14 Agustus 1958
Luas Wilayah
:  20.153 km2
Letak Astronomis
:  8⁰ LS -9⁰ LS dan 115⁰ BT – 119⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Laut Flores

Timur
:  Selat Sape

Selatan
:  Samudra  Hindia

Barat
:  Selat  Lombok
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
Didirikan
:  14 Agustus 1958
Luas Wilayah
:  47.389 km2
Letak Astronomis
:  8⁰ LS – 12⁰ LS dan 118⁰ BT – 126⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Laut Flores

Timur
:  Selat Ombai

Selatan
:  Samudra Hindia

Barat
:  Selat Sape
Kalimantan Barat
Didirikan
:  7 Desember 1956
Luas Wilayah
:  146.807 km2
Letak Astronomis
:  2⁰ LU – 3⁰ LS dan 108⁰ BT – 114⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Negara Malaysia

Timur
:  Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur

Selatan
:  Laut Jawa

Barat
:  Laut Cina Selatan dan Selat Karimata
Provinsi Kalimantan Tengah
Didirikan
:  2 Juli 1958
Luas Wilayah
:  153.800 km2
Letak Astronomis
:  1⁰ LU – 4⁰ LS dan 111⁰ BT – 116⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat

Timur
:  Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan

Selatan
:  Laut Jawa

Barat
:  Provinsi Kalimantan Barat
Provinsi  Kalimantan Timur
Didirikan
:  7 Desember 1956
Luas Wilayah
:  211.446 km2
Letak Astronomis
:  4⁰ LU – 3⁰ LS dan 113⁰ BT – 119⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Negara Malaysia

Timur
:  Selat Makasssar dan Laut Sulawesi

Selatan
:  Provinsi Kalimantan Selatan

Barat
:  Negara Malaysia
Provinsi Kalimantan Selatan
Didirikan
:  7 Desember 1956
Luas Wilayah
:  36.985 km2
Letak Astronomis
:  1⁰ LS – 4⁰ LS dan 114⁰ BT – 117⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Provinsi Kalimantan  Timur

Timur
:  Selat Makassar

Selatan
:  Laut Jawa

Barat
:  Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Sulawesi Utara
Didirikan
:  13 Desember 1960
Luas Wilayah
:  25.768 km2
Letak Astronomis
:  0⁰ LU – 3⁰ LU dan 123⁰ BT – 126⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Laut Sulawesi

Timur
:  Laut Maluku

Selatan
:  Laut Maluku

Barat
:  Provinsi Gorontalo
Provinsi Gorontalo
Didirikan
:  22 Desember 2000
Luas Wilayah
:  10.804 km2
Letak Astronomis
:  0⁰ LU – 1⁰ LU dan 121⁰ BT – 123⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Laut Sulawesi

Timur
:  Provinsi Sulawesi Utara

Selatan
:  Teluk Tomini

Barat
:  Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tengah
Didirikan
:  23 September 1964
Luas Wilayah
:  68.033 km2
Letak Astronomis
:  2⁰ LU – 3⁰ LS dan 120⁰ BT – 122⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Laut Sulawesi

Timur
:  Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan

Selatan
:  Provinsi Sulawesi Tenggara

Barat
:  Selat Makassar
Provinsi Sulawesi Barat
Didirikan
:  tahun 2004
Luas Wilayah
:  16.787 km2
Letak Astronomis
:  1⁰ LS – 4⁰ LS dan 119⁰ BT – 120⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Provinsi Sulawesi Tengah

Timur
:  Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan

Selatan
:  Provinsi Sulawesi Selatan

Barat
:  Selat Makasar
Provinsi Sulawesi Selatan
Didirikan
:  13 Desember 1960
Luas Wilayah
:  62.482 km2
Letak Astronomis
:  0⁰ – 7⁰ LS dan 119⁰ BT – 122⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat

Timur
:  Provinsi SulawesiTengggara

Selatan
:  Laut Flores

Barat
:  Selat Makassar
Provinsi Sulawesi Tenggara
Didirikan
:  23 September 1964
Luas Wilayah
:  38.140 km2
Letak Astronomis
:  3⁰ LS – 6⁰ LS  dan 121⁰ BT – 124⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan

Timur
:  Laut Banda

Selatan
:  Laut Flores

Barat
:  Teluk Bone
Provinsi Maluku
Didirikan
:  1 Juli 1958
Luas Wilayah
:  85.728 km2
Letak Astronomis
:  3⁰ BT –  9⁰ LS dan 126⁰ BT – 135⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Laut Seram

Timur
:  Laut Seram

Selatan
:  Laut Timor dan Laut Arafuru

Barat
:  Laut Maluku
Provinsi Maluku Utara
Didirikan
:  4 Oktober 1999
Luas Wilayah
:  53.836 km2
Letak Astronomis
:  3⁰ LU – 2⁰ LS dan 125⁰ BT – 130⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Samudra Pasifik

Timur
:  Laut Halmahera

Selatan
:  Laut Seram

Barat
:  Laut Maluku
Provinsi Papua
Didirikan
:  1969
Luas Wilayah
:  -
Letak Astronomis
:  1⁰ LS – 9⁰ LS dan 135⁰  BT – 141⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Samudra Pasifik

Timur
:  Papua Nugini

Selatan
:  Laut Arafuru

Barat
:  Irian Jaya Barat
Provinsi Irian Jaya barat
Didirikan
:  tahun 2004
Luas Wilayah
:  -
Letak Astronomis
:  0⁰ LS – 5⁰ LS dan 130⁰ BT – 135⁰ BT
Batas Wilayah


Utara
:  Samudra Pasifik

Timur
:  Provinsi Papua

Selatan
:  Laut Arafuru

Barat
:  Laut Seram dan Laut Halmahera

Wilayah Laut Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah lautan yang cukup luas.  Wilayah daratannya terdiri dari beribu-ribu pulau.  Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di dunia, dengan ribuan pulau yang tersebar di khatulistiwa terletak pada posisi silang yang sangat strategis, yang berada di Benua Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik.
Wilayah Indonesia pada saat proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 masih mengikuti Territoriale Zee en Maritieme Ordonantie tahun 1939.  Lebar laut wilayah Indonesia 3 mil diukur dari garis air terendah dari masing-masing pantai pulau Indonesia, penetapan tersebut tidak menjamin kesatuan wilayah NKRI.  Hal ini lebih terasa lagi bila dihadapkan pada pergolakan-pergolakan dalam negeri pada saat itu.  Mengingat keadaan lingkungan alamnya, persatuan bangsa dan kesatuan wilayah negara menjadi tuntunan utama bagi terwujudnya kemakmuran dan keamanan.  Atas pertimbangan tersebut, maka dikeluarkan Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957.
Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa letak geografis Indonesia adalah  negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil dengan sifat dan corak tersendiri.  Deklarasi tersebut juga menyatakan bahwa demi keutuhan teritorial dan untuk melindungi kekayaan negara yang ada di dalamnya, pulau-pulau serta laut yang ada harus dianggap sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang ditetepkan UU No:4/Prp Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia.
Sejak tahun 1960 luas wilayah berubah dari + 2 juta km2 menjadi + 5 juta km2, dengan 65 % wilayahnya terdiri atas laut atau perairan.  Perairan laut Indonesia berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional di Jamaika tahun 1982 dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
  1. Batas laut teritorial yaitu 12 mil dari titik terluar sebuah pulau ke laut bebas,.  Berdasarkan batas tersebut, negara Indonesia memiliki kedaulatan atas air, bawah laut, dasar laut, dan udara di sekitarnya termasuk kekayaan alam di dalamnya.
  2. Batas landas kontinen sebuah negara paling jauh 200 mil dari garis dasar ke laut bebas dengan kedalaman tidak lebih dari 200 meter.  Ladas kontinen adalah dasar laut dari arah pantai ke tengah laut dengan kedalaman tidak lebih dari 200 meter.
  3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) ditarik dari titik terluar pantai sebuah pulau sejauh 200 mil.  Dengan bertambahnya luas perairan Indonesia, maka kekayaan alam yang terkandug di dalamnya bertambah pula.  Oleh karena itu, Indonesia bertanggung jawab untuk melestarikan dan melindungi sumber daya alam dari kerusakan.
Peta Wilayah Laut Indonesia
Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional di Jamaika tahun 1982 perairan laut teritorial Indonesia terdiri atas tiga bagian yaitu laut teritorial, batas landas kontinen, dan zona ekonomi eksklusif (ZEE).  Selain ketiga wilayah perairan laut masih ada wilayah ini berbeda di dalam dan di antara Kepulauan Indonesia.  Contoh wilayah perairan ini misalnya Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Makasar, dan Laut Banda.
Untuk kepentingan persahabatan antar negara maka dlam konvensi Hukum Laut Internasional ditetapkan adanya lintas damai melalui laut teritorial.  Yang dimaksud lintas damai adalah jalur wilayah laut teritorial yang boleh digunakan oleh pihak asing sepanjang tidak merugikan bagi kedamaian, ketertiban, dan keamanan negara yang berdaulat.
Laut selain berfungsi sebagai penghubung wilayah satu dengan yang lain dalam memperlancar hubungan transportasi, juga kekayaan yang terkandung di dalamnya sangat menopang kehidupan rakyat.  Potensi yang ada di laut dapat menimbulkan masalah apabila pengelolaannya tanpa memperhatikan lingkungan.
Untuk mencegah kerusakan lingkungan laut maka beberapa usaha yang dapat dilakukan adalah :
  1. Membatasi penggunaan beberapa macam alat penangkapan ikan.
  2. Alat penangkap ikan berupa pukat harimau dilarang guna melindungi berbagai ikan tertentu.
  3. memperhatikan daerah, jalur, dan musim penangkapan.
  4. Mencegah pencemaran dan kerusakan, melakukan rehabilitasi, dan budidaya sumber daya ikan.
  5. Membatasi daerah penangkapan.
  6. Pengelolaan sumber daya alam dengan pendekatan lingkungan.  Sumber daya alam harus digunakan secara nasional, tidak merusak lingkungan hidup, dilaksanakan dengan kebijaksanaan yang menyeluruh, dan memperhatikan generasi yang akan datang.
  7. Membuat undang-undang untuk melindungi penyu dan melindungi pantai tempat penyu bertelur.
  8. Mengeluarkan PP No. 17 tahun 1974 tentang Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di daerah lepas pantai untuk menjaga terpeliharanya lingkungan laut.

 

 

 

 

                                        MATERI 4

IPS : Keragaman Kenampakan

Alam dan Buatan

Wilayah negara Indonesia yang sangat luas memiliki kenampakan
alam utama. Kenampakan itu meliputi daratan dan perairan yang
memberikan banyak keuntungan berupa kekayaan dari berbagai sumber
daya alam.
Keragaman kenampakan alam suatu daerah dipengaruhi oleh
perbedaan letak ketinggian dari permukaan bumi.
Kenampakan buatan antara lain waduk atau bendungan, kawasan
industri atau pabrik, jalan dan pelabuhan. Semua itu sengaja diciptakan
untuk memberikan kemudahan yang menunjang kepentingan hidup
manusia.
1. Kenampakan Alam di Indonesia
Wilayah negara Indonesia terdiri atas pulau-pulau besar dan kecil
yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Sabang adalah sebuah kota
pelabuhan yang terletak di Pulau We, ujung paling barat laut dari wilayah
negara kita. Merauke adalah kota kabupaten di Provinsi Papua bagian
timur. Menurut para ahli, wilayah Indonesia menduduki urutan ke-14 terluas
di dunia. Sementara di kawasan Asia berada pada urutan ke-4 setelah
RRC, India, dan Arab Saudi. Luas daratan Indonesia adalah 1,9 juta km2
dan luas lautan 7,9 juta km2 (termasuk Zone Ekonomi Ekslusif).
Letak Indonesia secara geografis di antara dua Samudra, yaitu
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Indonesia juga diapit oleh dua
benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Adapun letak Indonesia
BT. Batas-batas BT-141o LS dan 95o secara astronomis adalah antara 6o LU-11o
wilayah negara Indonesia adalah:
a. bagian utara berbatasan dengan Malaysia, Singapura, dan Filipina;
b. bagian timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik, serta Timor Leste;
c. bagian selatan berbatasan dengan Australia dan Samudra Pasifik;
d. bagian barat berbatasan dengan Samudra Hindia.
Pulau-pulau di Indonesia dikelompokkan sebagai berikut:
a. Gugusan Kepulauan Sunda Besar, yaitu Pulau Sumatra, Pulau
Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil
di sekitar pulau-pulau besar itu;
b. Gugusan Kepulauan Sunda Kecil, yaitu Pulau Bali, Lombok,
Sumbawa Flores, Sumba, Roti, Solor, Alor, dan Nusa Tenggara, dan
pulau-pulau kecil di sekitarnya;
c. Gugusan Kepulauan Maluku, yaitu Pulau Halmahera, Ternate,
Tidore, Seram, Buru, Kepulauan Sula, Obi, Ambon, Kepulauan Kai,
Kepuluan Aru, dan pulau-pulau kecil lainnya;
d. Gugusan Pulau Irian (Papua) dan pulau-pulau kecil di sekitarnya,
antara lain Pulau Biak, Waigeo, Salawati, Yos Sudarso, dan Misool.
Keadaan permukaan bumi wilayah Indonesia tidak rata. Kedudukan
tinggi rendahnya permukaan bumi disebut relief permukaan bumi.
Perhatikan relief sederhana letak darat dan lautan berikut ini!
Bentuk muka bumi wilayah daratan dapat berupa pantai, dataran
rendah, pegunungan, dataran tinggi, dan gunung. Adapun wilayah
perairan, meliputi sungai, danau, rawa, selat dan laut.
a. Daratan
Daratan merupakan bagian dari permukaan bumi yang tidak
digenangi air. Adalah tempat kita berpijak dan sumber kehidupan
manusia. Daratan Indonesia luasnya sekitar 1.904.344 km2, terdiri atas
dataran rendah dan dataran tinggi. Pada umumnya, daratan di Indonesia
memiliki tanah yang subur. Hal itu disebabkan banyaknya gunung
berapi dan curah hujan yang teratur.
Daratan secara umum terbagi atas empat bagian, yaitu pantai, dataran
rendah, dataran tinggi, dan pegunungan.
1) Pantai

Pantai adalah perbatasan antara daratan dan lautan. Panjang garis
pantai wilayah Indonesia berkelok-kelok, lebih dari 81.497 km. Hal
itu termasuk salah satu garis pantai terpanjang di dunia.
Keadaan pantai di Indonesia tidak sama, antara lain disebabkan
oleh abrasi dan gelombang laut. Oleh karena itu, pantai ada yang
curam dan landai.
Secara umum, pantai yang menghadap Samudra Indonesia
merupakan pantai yang curam. Daerah yang menghadap Laut
Jawa, Selat Makassar, Laut Natuna, dan Laut Seram termasuk
pantai yang landai karena pengaruh gelombang laut yang tidak
terlalu besar.
Biasanya, pantai yang landai memiliki lapisan tanah yang subur.
Hal itu disebabkan adanya endapan lumpur atau pasir yang
dibawa aliran sungai. Tanaman bakau pun banyak tumbuh di
sekitarnya.
Manfaat pantai selain untuk berlabuhnya berbagai jenis kapal dan
perahu, juga sebagai objek wisata. Tidak kalah pentingnya adalah
kekayaan alam yang ada di daerah tersebut.
2) Dataran Rendah

Dataran rendah adalah bentangan tanah datar yang sangat luas pada
ketinggian kurang dari 200 m di atas permukaan laut. Meskipun
letaknya dekat daerah pantai, tetapi mata pencarian penduduknya
berbeda-beda. Di sini tidak ditemukan lagi kegiatan nelayan, kapalkapal
serta perahu yang berlabuh.
Dataran rendah di wilayah Indonesia membentang di sepanjang
Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, Nusa
Tenggara, dan pulau-pulau kecil. Kota-kota yang terletak di
dataran rendah, antara lain Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan,
Pontianak, Jayapura, dan Ujungpandang.
Penduduk kota yang bertempat tinggal di dataran rendah
memanfaatkan daerahnya untuk tempat tinggal. Selain itu, mereka
juga mendirikan gedung perkantoran, pertokoan, sekolah
termasuk sarana transportasi.
3) Pegunungan

Pegunungan adalah rangkaian gunung atau daerah yang bergunung-
gunung. Tinggi pegunungan lebih dari 600 meter di atas
permukaan laut. Wilayah Indonesia merupakan pertemuan dari
dua deret atau rangkaian pegunungan dunia, yaitu rangkaian
Pegunungan Mediterania dan Pegunungan Sirkum Pasifik.
Pegunungan Mediterania membentang mulai
dari ujung barat laut Sumatra, Jawa, Bali, dan
Kepulauan Nusa Tenggara berakhir di Kepulauan Maluku bagian
selatan. Pegunungan Sirkum Pasifik membentang mulai dari
Sulawesi Utara, KepulauanMaluku Utara, berakhir di Papua.
Pegunungan Mediterania membentang mulai dari ujung barat laut
Sumatera, Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara, dan berakhir
di Kepulauan Maluku Selatan. Pegunungan Sirkum Pasifik
membentang mulai dari Sulawesi Utara, Kepulauan Maluku Utara,
dan berakhir di Papua.
4) Dataran Tinggi

Dataran tinggi adalah dataran yang ketinggiannya di atas 600 m di
atas permukaan laut. Dataran ini terletak di daerah pegunungan
atau dikelilingi oleh perbukitan sehingga udaranya sejuk dan segar.
Dataran tinggi di Pulau Sumatera membentang di bagian tengah
sejajar dengan Pengunungan Bukit Barisan. Dataran tinggi di
Sumatera, antara lain Dataran Tinggi Pasai, Alas, dan Gayo (Aceh),
serta Dataran Tinggi Karo (Sumatera Utara).
Dataran tinggi lainnya di wilayah Indonesia adalah Dataran Tinggi
Puncak (Jawa Barat), Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah), Dataran
Tinggi Ijen (Jawa Timur) dan Dataran Tinggi Madi (Kalimantan
Barat). Di daerah dataran tinggi dapat ditemukan objek wisata alam,
seperti Gunung Tangkuban Perahu (Jawa Barat), Pangalengan
(Jawa Barat), dan Dieng (Jawa Tengah). Selain itu, ada juga sumber
pemandian air panas alami, seperti di Ciateur (Lembang, Jawa
Barat) dan Sangkan Hurip (Linggarjati). Daerah dataran tinggi juga
mempunyai udara yang sejuk dengan pemandangan yang indah.
Hal ini menyebabkan banyak orang mendirikan rumah-rumah di
sana untuk peristirahatan.
5) Gunung

Gunung merupakan bukit yang sangat besar dan tinggi. Tinggi
gunung biasanya lebih dari 600 meter di atas permukaan laut.
Wilayah Indonesia memiliki banyak gunung, baik gunung yang
berapi maupun yang tidak berapi.
Gunung tertinggi di wilayah Indonesia adalah Puncak Jaya di
Provinsi Papua (5.030 meter). Ketinggian Puncak Jaya sudah
melebihi batas salju daerah tropis, sehingga puncaknya selalu
diselimuti salju abadi. Gunung-gunung lain yang puncaknya
diselimuti salju abadi adalah Puncak Yamin (4.530 m) dan Puncak
Mandala (4.700 m) di Provinsi Papua.
Gunung-gunung tertinggi di tiap pulau dan kepulauan di Indonesia
adalah Gunung Kerinci di Pulau Sumatera (3.805 m), Gunung
Semeru di Pulau Jawa (3.676 m), Gunung Bukit Raya di Pulau
Kalimantan (2.278 m), Gunung Rantekompola di Pulau Sulawesi
(3,465 m), Gunung Agung di Pulau Bali (3.142 m), Gunung Rinjani
di Kepulauan Nusa Tenggara (3.726 m), dan Gunung Gamalama
di Kepulauan Maluku (2,700 m).

b. Perairan

Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas, yaitu dua
pertiga bagian dari keseluruhan luas wilayah negara. Wilayah perairan
ini terdiri atas sungai, danau, rawa selat dan laut.
1) Sungai

Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah dan
dialiri oleh air. Air itu mengalir dari dataran tinggi (hulu sungai)
menuju dataran rendah dan bermuara di laut.
Sesuai dengan keadaannya, sungai dimanfaatkan untuk berbagai
hal. Antara lain, sarana transportasi, perikanan, pengairan, sumber
tenaga listrik, olahraga, dan rekreasi. Sungai yang lebar dengan
arusnya yang lambat banyak digunakan sebagai sarana
transportasi penghubung antardaerah. Selain itu, dapat juga
digunakan untuk pasar terapung dan pengangkutan kayu hasil
penebangan. Contohnya, pasar terapung di Sungai Kapuas
Kalimantan. Beberapa sungai lainnya seperti Sungai Musi di
Palembang (Sumatera) yang terkenal dengan jembatan Ampera
Sungai Bengawan Solo melintasi Provinsi Jawa Tengah dan Jawa
Timur; Sungai Memberamo yang terpanjang di Papua.
2) Danau

Danau adalah permukaan bumi berupa cekungan yang sangat luas
dan digenangi air. Terbentuknya danau ada yang berasal dari
letusan gunung berapi disebut danau vulkanik, seperti Danau
Kerinci, Danau Kelimutu (Flores), Danau Lamongan (Jawa Timur).
Danau tektonik adalah danau yang terbentuk akibat adanya
pergeseran muka bumi. Seperti, Danau Toba (Sumatera Utara),
Danau Tempe (Sulawesi), dan Danau Singkarak. Adapula danau
buatan, yaitu danau yang sengaja dibuat manusia, di antaanya
Jatiluruh (Jawab Barat).
Danau banyak memberikan manfaat bagi manusia, di antaanya
untuk perikanan, pengairan, tempat wisata, dan persediaan air.
3) Rawa

Rawa merupakan tanah yang digenangi air. Umumnya terdapat di
daerah dekat sungai atau pantai. Di sebuah rawa banyak terdapat
tumbuhan air. Daerah rawa-rawa banyak dijumpai di daerah
pesisir timur Pulau Sumatera, Kalimatan Selatan bagian barat, serta
Papua bagian barat dan selatan.
Keberadaan rawa juga bermanfaat bagi manusia. Biasanya rawa
yang dikeringkan dimanfaatkan untuk persawahan. Untuk
memenuhi kebutuhan akan air bersih, penduduk daerah rawa
sangat bergantung pada air hujan.
Rawa-rawa yang terdapat di tepi pantai banyak ditumbuhi pohon
bakau. Pohon bakau ini bermanfaat untuk mencegah erosi pantai
oleh terpaan ombak laut.
4) Selat

Selat adalah laut yang sempit di antara dua pulau. Negara kita
dikenal sebagai Negara Maritim karena memiliki wilayah laut yang
luas. Letak Indonesia yang dibatasi oleh lautan luas menjadikan
jarak antara satu pulau dengan lainnya. Oleh karena itu, kita
memiliki banyak selat.
5) Laut

Laut adalah bagian permukaan bumi paling rendah dan luas yang
digenangi air asin. Laut sebagai penghubung antar-pulau.
Kedalaman laut di Indonesia berbeda-beda, ada yang dangkal dan
dalam.
Laut dangkal memiliki kedalaman kurang dari 200 m. Seperti lautlaut
di antara Pulau Kalimantan dan Jawa, atau Pulau Sumatera
dan Selat Malaka. Laut dalam memiliki kedalaman antara 3.000 m – 6.000 m.
Seperti Laut Buru, Laut Timur, Laut Sulawesi, atau Laut
Banda yang merupakan laut terdalam di Indonesia. Laut juga
menghasilkan minyak bumi yang digali di tengah laut lepas.

2. Kenampakan Buatan di Wilayah Indonesia

Suatu lingkungan tentu akan mengalami perubahan. Manusia
mengubah lingkungan alam sekitar menjadi lingkungan buatan untuk
memenuhi kebutuhan. Kebutuhan kita sebagai manusia tidak terbatas.
Manusia juga memerlukan kebutuhan tambahan, seperti kemudahan
transportasi. Untuk memenuhi kebutuhan itu, manusia memerlukan lahan
yang sangat luas. Kenampakan buatan yang terdapat di wilayah Indonesia tentunya
akan beranekaragam. Kenampakan buatan di suatu daerah akan
disesuaikan dengan kenampakan alam yang ada. Pemanfaatan
kenampakan alam dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Beberapa kenampakan buatan, di antaranya waduk atau bendungan,
kawasan industri atau pabrik, permukiman, perkebunan, sarana
transportasi baik di darat, laut atau udara.



a.Waduk atau Bendungan

Waduk atau bendungan merupakan kenampakan buatan yang diciptakan
manusia dengan cara membendung aliran sungai.
Sebagian besar pemanfaatan waduk tidak hanya untuk pengairan
sawah dan perkebunan saja, tetapi juga untuk Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA). Contohnya, Bedungan Jatiluhur, Saguling, dan
Cirata yang membendung aliran Sungai Citarum di Jawa Barat;
Bendungan Gajah Mungkur di Jawa Tengah; dan Bendungan
Asahan di Sumatra Utara. Waduk atau Bendungan ini juga dapat
dimanfaatkan untuk perikanan air tawar, cadangan air, pengendali
banjir, serta objek wisata.



b. Kawasan Industri

Dikatakan sebagai kawasan industri karena merupakan daerah yang
digunakan khusus untuk kegiatan industri. Oleh karena itu, di
daerah ini banyak terdapat pabrik.
Adakah kawasan industri di tempatmu?
Pembangunan kawasan industri dapat membantu manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu diharapkan membuka
kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk di
setiap daerah. Beberapa pabrik besar di Indonesia, antara lain
Pabrik Semen Gersik di Jawa Timur, PT. Dirgantara Indonesia yang
memproduksi pesawat terbang di Bandung, Pabrik Baja Krakatau
Steel di Cilegon, Pabrik Ban Good Year di Bogor, dan lain
sebagainya.
c. Pemukiman

Dibangunnya kenampakan buatan berupa pemukiman karena
dapat memberikan beberapa manfaat. Contohnya, daerah
pemukiman penduduk, daerah perkantoran dan daerah
pertokoan. Di kota-kota besar, pembangunan untuk sarana
pendidikan di setiap jenjang sudah ditata dengan sebaik-baiknya.
Hal itu memudahkan sarana transportasi untuk menjangkaunya.
d. Perkebunan

Perkebunan merupakan daerah hutan yang sengaja dibuat oleh
manusia untuk dimanfaatkan hasilnya. Tanaman perkebunan
merupakan tumbuhan yang dibudidayakan serta memiliki nilai
ekonomi tinggi. Tanaman perkebunan ini menjadi salah satu
sumber pendapatan rakyat Indonesia.
Perkebunan yang ada di Indonesia, di antaranya perkebunan
coklat, kopi, tembakau, teh, kelapa sawit, dan karet. Perkebunan
di Pulau Sumatera merupakan perkebunan kelapa sawit terbesar
di Indonesia. Di beberapa daerah di Pulau Jawa merupakan daerah
perkebunan teh, seperti di Puncak, Ciateur, dan Pangalengan (Jawa
Barat).

e. Sarana Transportasi


Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk maka meningkat
pula berbagai kebutuhan lainnya, seperti ketersediaan transportasi.
Di kota-kota besar, kemudahan sarana transportasi sangat
diperlukan karena banyak memberikan manfaat dan kemudahan.
Seperti untuk mempersingkat waktu serta mengurangi kemacetan
lalu lintas. Sarana transportasi darat yang diperlukan, yaitu jalur
kereta api, jembatan, jalan layang (fly over), dan jalan tol yang
merupakan jalan bebas hambatan antarkota.










MATERI 5
GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN
                                          NEGARA – NEGARA TETANGGA      
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VI/2
Pertemuan : 5 × Pertemuan
Alokasi Waktu : 15 × 35 menit
Standar Kompetensi : Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga
Indikator :
1. Mendeskripsikan ketampakan alam di dunia
2. Mendeskripsikan contoh peristiwa alam yang terjadi di Indonesia
3. Mendeskripsikan contoh peristiwa alam yang terjadi di negara-negara tetangga
4. Mengidentifikasi dampak positif dan negatif peristiwa alam
5. Mengidentifikasi upaya penanggulangan dampak negatif dari peristiwa alam
Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat mendeskripsikan ketampakan alam di dunia.
b. Siswa dapat mendeskripsikan keadaan alam di Indonesia dan negara tetangga.
c. Siswa dapat mengidentifikasi gejala/peristiwa alam di Indonesia dan negara tetangga.
d. Siswa dapat mengidentifikasi peristiwa-peristiwa alam.
e. Siswa dapat mendeskripsikan dampak peristiwa alam.
CUACA CERAH
Gejala alam adalah suatu peristiwa alam yang terjadi sebagai akibat yang ditimbulkan oleh faktor alam itu sendiri. Gejala alam juga sering disebut peristiwa alam. Gejala atau peristiwa alam yang terjadi adakalanya bermanfaat dan menguntungkan bagi kehidupan manusia. Namun demikian adakalanya peristiwa alam yang terjadi justru merugikan dan membahayakan kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita melihat fenomena seperti cuaca mendung, cerah, panas terik, hawa dingin, musim hujan, dan juga kemarau. Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan bentuk gejala alam yang biasa terjadi dan menguntungkan bagi kehidupan manusia.
Sementara gejala alam yang merugikan dan membahayakan kehidupan manusia contohnya banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin ribut, dan juga tsunami. Bagaimana dengan negara kita dan negara tetangga? Peristiwa alam apa yang sering melanda? Berikut ini kalian akan mempelajari gejala atau peristiwa alam yang terjadi di negara kita dan juga negara tetangga.
A. Gejala Alam di Indonesia
Gejala alam yang terjadi di permukaan bumi pada umumnya dipengaruhi oleh keadaan atau kenampakan muka buminya. Kenampakan muka bumi yang dimaksud adalah kondisi geologis serta keadaan relief muka buminya. Secara geologis, negara Indonesia dilalui oleh dua rangkaian pegunungan muda yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Kondisi tersebut menyebabkan negara kita rawan terjadi peristiwa alam berupa letusan gunung api. Sementara itu kondisi relief muka bumi seperti kemiringan lereng, keadaan tanah, dan tumbuhan dapat memengaruhi terjadinya peristiwa banjir dan tanah longsor.Gejala atau peristiwa alam yang bersifat merusak dan merugikan manusia sering disebut bencana alam.
Bencana alam pada umumnya tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya. Hal ini dikarenakan bencana alam terjadi karena adanya faktor-faktor alam  itu sendiri. Namun demikian, bencana alam juga dapat terjadi karena ulah manusia yang kurang bertanggung jawab dalam memanfaatkan alam. Berikut ini akan kita pelajari lebih lanjut berbagai peristiwa alam di Indonesia.

1 . Peristiwa  Alam  yang  Terjadi  karena  Faktor  Alam

Peristiwa  alam  yang  terjadi  karena  faktor  alam  biasanya  tidak  dapat diketahui secara  pasti  kapan akan  terjadinya.  Berbagai  peristiwa  alam  di Indonesia  yang  terjadi  karena  faktor  alam  adalah  gempa  bumi,  tsunami, gunung meletus, angin topan, perubahan iklim, serta banjir.
a . Gempa  Bumi
Gempa  bumi  merupakan  peristiwa goncangan  atau  pergerakan lapisan kerak bumi secara tiba-tiba karena adanya tenaga dari dalam bumi.
KERUSAKAN AKIBAT GEMPA
Gempa  dapat  disebabkan karena  adanya  tabrakan  lempeng  bumi,  aktivitas  gunung  api,  atau  adanya runtuhan  gua  atau  tanah.
SEISMOGRAF
Gempa  yang  terjadi  karena  adanya  tabrakan antarlempeng disebut gempa tektonik. Gempa bumi yang terjadi sebagai akibat adanya letusan gunung api  disebut  gempa  vulkanik. Sementara gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan gua atau tanah disebut gempa terban. Gempa bumi menyebabkan  goncangan  atau  getaran yang besarnya beragam. Ada yang sangat kecil goncangannya sehingga sulit dirasakan sampai pada goncangan yang dahsyat yang dapat menimbulkan kerusakan.  Besar  kecilnya kekuatan gempa dapat diukur dengan  menggunakan  alat pencatat gempa yang disebut seismograf. Ukuran  besar kecilnya  gempa  umumnya digunakan skala Richter. Pusat gempa di dalam permukaan bumi disebut hiposentrum, sedangkan pusat gempa di permukaan bumi disebut episentrum.
Wilayah  Indonesia  secara geologis terletak  di antara pertemuan Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia. Selain itu  negara kita juga memiliki banyak gunung api aktif. Hal tersebut menyebabkan negara kita rawan terjadi gempa bumi tektonik dan gempa bumi vulkanik. Gempa  bumi  termasuk peristiwa alam yang merugikan kehidupan manusia, karena dapat menimbulkan kerusakan  di muka bumi.
b . Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang tsu  yang berarti pelabuhan, dan  nami  berarti gelombang. Dengan demikian secara  bahasa
KERUSAKAN AKIBAT TSUNAMI          
tsunami  dapat  diartikan  sebagai  gelombang  pasang laut  yang besar di pelabuhan. Adapun pengertian tsunami secara umum adalah gelombang laut dengan  kecepatan tinggi  yang ditimbulkan  oleh adanya  gangguan yang bersifat tiba-tiba dari dasar laut. Tsunami dengan  gelombang  tertinggi  yang  pernah tercatat adalah gelombang  tsunami  akibat letusan Gunung Krakatau (1883) setinggi 42 meter.  Gelombang besar tersebut yang mengakibatkan kerusakan dan kehancuran di permukaan bumi, menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda. Masih ingatkah kalian tsunami yang melanda Nanggroe  Aceh Darussalam? Bagaimanakah  kondisi  Aceh setelah  diterjang tsunami?
Indonesia adalah negara kepulauan sekaligus merupakan daerah pertemuan tiga  lempeng besar yang aktif. Ketiga  lempeng tersebut adalah
Lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Eurasia. Kondisi tersebut menyebabkan wilayah Indonesia sangat labil sehingga rawan terjadi peristiwa gempa bumi dan tsunami.

c . Gunung  Meletus
Gunung meletus adalah aktivitas gunung api yang mengeluarkan mate rial  berupa  bahan  padat,  cair,  dan  gas  yang  ada  di  dalam  perut  bumi  ke permukaan bumi. Gunung meletus umumnya dapat terjadi pada gunung api yang  masih aktif. Istilah  gunung  api digunakan untuk menyebut setiap lubang dalam kerak bumi yang dilalui batuan cair, gas, dan pecahan-pecahan batuan saat meletus. Istilah gunung api juga digunakan  untuk  menyebut  bentuk-bentuk  tanah  yang  secara  perlahan meninggi saat material-material masih diendapkan pada permukaan setelah beberapa letusan. Adapun gunung api aktif adalah gunung api yang masih menunjukkan aktivitas vulkanik. Aktivitas vulkanik tersebut dapat berupa semburan  awan  panas, mengeluarkan api, dan  sebagainya. Sementara  itu gunung yang sudah tidak menunjukkan aktivitasnya disebut gunung mati. Letusan  gunung  api  terjadi  ketika  magma  keluar  dari  perut  bumi  ke permukaan bumi. Adapun  magma    adalah  campuran  batuan  dan  berbag ai campuran mineral yang bersifat cair  dan sangat  panas. Saat terjadi gunung meletus banyak bahan-bahan dan material yang keluar dari gunung api yang bersifat gas,  cair,  dan  padat.
Bahan  cair yang dikeluarkan  saat letusan gunung api berupa lava  dan  lahar. Lava  adalah magma  serta  segala  benda  yang sudah mencair yang dimuntahkan oleh gunung api dan sampai di permukaan bumi. Sementara lahar adalah debu vulkanik yang bercampur dengan air, baik air dari hujan atau air danau kawah yang mengalir dari puncak gunung menuju lereng gunung. Selain itu letusan gunung juga mengeluarkan bahan padat yang berupa bom (bongkahan batu besar), lapili (batuan kecil atau kerikil), dan abu vulkanis.
Indonesi a memiliki kurang lebih 129 gunung api, 70 diantaranya tercatat
pernah  meletus  dalam  rentang  sejarah  sejak  tahun  1600. Di  antara  beberapa  letusan gunung api yang pernah terjadi di Indonesia, letusan terdahsyat terjadi pada Gunung Krakatau pada tahun 1883. Letusan tersebut menghancurkan tiga perempat pulau gunung api ini. Bahkan, letusannya terasa hingga ke Brisbane, Australia. Hujan abu vulkaniknya sampai ke Madagaskar. Letusan itu memicu tsunami yang merenggut kurang lebih 36.000 jiwa.

d . Angin  Topan  dan  Angin  Jatuh
ANGIN TOPAN
Angin  topan  adalah  pusaran angin  kencang  dengan kecepatan  angin 120 km/jam atau lebih. Angin topan sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik Utara dan Selatan, kecuali di daerah-daerah  yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin  topan terjadi  karena adanya  perbedaan tekanan udara yang sangat besar. Kekuatan dan kecepatan angin tergantung pada perbedaan tekanan antara dua daerah, dan jarak antara kedua  daerah  tersebut. Jika pusat yang bertekanan tinggi dekat dengan pusat yang bertekanan rendah, perbedaan tekanan antara dua daerah akan lebih besar dan udara bergerak  lebih  cepat.  Semakin  besar  perbedaan  tekanan,  semakin  cepat udara akan bergerak dan semakin kuat angin yang berembus. Demikian juga semakin dekat dua daerah yang mempunyai tekanan berbeda, semakin cepat angin bertiup di antara daerah-daerah itu. Angin  topan  yang  berembus  dengan kecepatan  sangat tinggi  dapat  mengakibatkan kerusakan. Kerusakan yang ditimbulkan angin topan diantaranya adalah dapat  merobohkan  bangunan,  merusak sarana dan prasarana,  menumbangkan pohon  atau  dapat  menerbangkan  benda- benda yang dilaluinya. Pada daerah pantai, angin topan mengangkat air laut sehingga timbul  gelombang besar. Daratan  bisa tergenang air laut sampai 15 m atau lebih. Angin topan dapat mengganggu pelayaran dan bahkan dapat menenggelamkan kapal-kapal kecil. Selain angin topan, ada juga yang disebut angin jatuh atau angin fohn. Angin jatuh adalah angin yang berembus ke atas puncak  pegunungan dengan suhu yang terus berkurang, kemudian berembus turun sepanjang lereng gunung dengan suhu kembali naik dengan kelembapan yang rendah. Dengan demikian angin yang  turun bersifat  panas  dan kering yang  disebut  angin  jatuh. Angin  jatuh tersebut bersifat merugikan karena umumnya dapat merusak tanaman.

e . Iklim  dan  Perubahannya
Iklim merupakan suatu bentuk  gejala alam  yang  dapat dimanfaatkan oleh manusia. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dari suatu wilayah yang
sangat luas dan dalam jangka waktu yang lama. Keadaan iklim suatu negara ditentukan oleh letak lintangnya. Berdasarkan letak lintangnya, secara astronomis Indonesia terletak antara 60 LU – 110 LS dan antara 950 BT-1410 BT. Dengan demikian dapat disimpulkan wilayah Indonesia beriklim tropis. Salah satu ciri dari iklim tropis adalah memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim hujan di Indonesia pada umumnya berlangsung dari  bulan  Oktober sampai Maret.  Pada  bulan  ini  kedudukan  matahari  banyak berada  di  belahan  bumi Selatan  (Benua  Australia), sehingga wilayah Selatan akan mengalami pemanasan yang  maksimal.  Hal  ini menyebabkan Benua Australia memiliki  tekanan  udara minimum.  Sementara di belahan bumi Utara (Benua Asia)  yang  mendapatkan panas yang sedikit memiliki tekanan udara maksimum. Kondisi demikian, menyebabkan angin bertiup dari Benua Asi a menuju Benua Australia melalui Samudra Pasifik. Angin ini disebut angin muson Barat  Laut. Angin muson Barat Laut bersifat lembap karena  membawa  uap  air  yang  banyak  dari  Samudra  Pasifik,  sehingga menyebabkan terjadinya hujan di wilayah Indonesia.
Sementara itu musim kemarau di Indonesia  pada  umumnya  berlangsung pada bulan April sampai September. Pada bulan ini kedudukan  matahari  lebih banyak berada di wilayah belahan bumi Utara  (Benua  Asia),  sehingga  kawasan Benua Asia mengalami pemanasan yang maksimal. Hal ini menyebabkan kawasan Benua Asia memiliki tekanan udara minimum. Sementara  belahan bumi  Selatan (Benua Australia) yang mendapat panas matahari yang sedikit memiliki tekanan udara maksimum. Akibatnya  angin bertiup  dari  Benua  Australia  menuju Benua Asia. Angin ini  disebut angin muson Tenggara.
             
f . Banjir
Banjir  dikatakan  sebagai  gejala  alam murni jika banjir terjadi karena pengaruh alam.  Beberapa  faktor  alam  yang memengaruhi
BANJIR MENGGANGGU ARUS TRANSPORTASI
terjadinya  banjir  adalah curah hujan yang tinggi, daerah yang lebih rendah dibandingkan muka air laut, daerah yang terletak  pada suatu cekungan  yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar  sempit,  atau  adanya  pasang  naik air  laut.  Selain  itu  banjir  dapat  terjadi karena dampak  ulah manusia, sepertI penggundulan hutan  dan membuang sampah ke sungai.
Banjir adalah suatu gejala alam yang menyebabkan suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yang sangat besar melebihi tingkat
normal. Banjir yang membahayakan adalah banjir bandang. Banjir bandang adalah  banjir  yang  datang  secara  tiba-tiba  yang  disebabkan  tersumbatnya sungai maupun karena penggundulan hutan di daerah hulu sungai yang bersifat menghanyutkan. Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda Indonesia.

2 . Perilaku Manusia yang Merusak Alam
Perilaku manusia yang tidak bertanggung  jawab terhadap lingkungan alam dapat mengganggu keseimbangan alam. Beberapa contoh perilaku yang kurang bertanggung jawab diantaranya  adalah  menebang  hutan  secara  liar,  melakukan  perladangan berpindah,  membuang  sampah  dan  limbah  sembarangan,  serta  kegiatan penambangan. Berikut ini dijelaskan tentang beberapa perilaku manusia yang dapat menimbulkan gejala alam yang merugikan kehidupan manusia.
a . Penebangan  Hutan  secara  Liar
Salah satu kekayaan alam yang dimiliki negara kita adalah hutan yang luas. Hutan merupakan paru-paru  dunia  yang dapat mengeluarkan oksigen di udara yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Selain itu hutan juga berfungsi menjaga keberadaan air di muka bumi, menjaga kesuburan tanah, sebagai  habitat berbagai  flora  dan  fauna,  memproduksi berbagai hasil hutan, dan sebagainya.
Banyak hutan di Indonesia yang kondisinya rusak bahkan kritis. Hal ini disebabkan oleh adanya penebangan hutan  secara  liar yang  dilakukan  oleh  orang-orang yang  tidak  bertanggung jawab.  Banyak  kawasan hutan yang  sekarang menjadi gundul sebagai  akibat perilaku manusia yang melakukan pembalakan liar (Illegal Logging).
Beberapa bencana yang  dapat  terjadi  sebagai  akibat kerusakan  hutan  adalah  banjir  dan  tanah longsor  pada  waktu  musim  penghujan, kekeringan  di  musim  kemarau,  punahnya berbagai  jenis  hewan,  dan  tumbuhan.
b . Perladangan  Berpindah
AKIBAT KEGIATAN LADANG BERPINDAH
Ladang berpindah adalah kegiatan pertanian yang dilakukan dengan  cara  berpindah-pindah dari lahan yang satu ke lahan yang lainnya. Kegiatan pertanian ini biasanya dilakukan  dengan cara  membuka hutan yang kemudian pohon-pohonnya dibakar  untuk  dijadikan  lahan.  Pelaku  ladang  berpindah  pada  umumnya memanfaatkan  lahannya  hanya  untuk  beberapa  kali  saja.  Setelah  lahan dimanfaatkan 3 sampai 4 kali, dan dirasa sudah tidak subur lagi maka lahan akan ditinggalkan begitu saja. Selanjutnya peladang akan mencari lahan yang baru lagi.
Kegiatan  ladang berpindah seringkali menyebabkan kebakaran hutan yang lebih luas. Dengan demikian hutan yang dibakar dan dibuka untuk dijadikan lahan perkebunan semakin luas dibandingkan dengan pembakaran hutan yang dilakukan para petani tradisional  (peladang). Kebakaran  hutan  dapat  memusnahkan  berbagai  hewan dan tumbuhan di hutan. Asap yang ditimbulkan dapat mengganggu kehidupan manusia  seperti  terganggunya  jarak  pandang,  terganggunya  kegiatan penerbangan, terganggunya kelancaran lalu lintas, dan menimbulkan penyakit pernapasan. Bahkan seringkali negara kita mendapat protes dari negara lain karena asap kebakaran hutan juga mengganggu negara tetangga.
c . Membuang  Sampah  atau  Limbah  Sembarangan
Sampah atau  limbah adalah barang atau benda yang dibuang karena sudah tidak berfungsi lagi. Sampah atau limbah  dapat berasal dari
TUMPUKAN SAMPAH DISUNGAI
sisa-sisa kegiatan  rumah  tangga  maupun sisa-sisa  proses produksi. Sampah dapat berupa daun, plastik, kaleng,  logam,  botol,  kaca,  kertas,  serta cairan pabrik sisa kegiatan industri. Masalah sampah  merupakan  masalah  yang  serius terutama  bagi  penduduk  perkotaan  yang memiliki lahan terbatas. Dengan  ke- terbatasan  lahan,  orang  akan  cenderung membuang  sampah  secara  sembarangan seperti di sungai, di laut, atau di lingkungan sekitarnya.
Sampah  yang dibuang  ke  sungai  akan  menyebabkan pendangkalan sungai dan menyumbat aliran menyebabkan berbagai masalah lingkungan.  Kondisi tersebut dapat menyebab kan banjir di musim penghujan. Sementara itu limbah cair sisa kegiatan industri yang  dibuang  ke  sungai  atau  laut  tanpa  diolah  lebih  dulu  dapat  membahayakan kehidupan yang ada di laut atau sungai.Ini dapat mencemari tanah, menyebarkan bau  tidak  enak,  dapat menimbulkan  bibit  penyakit, dan dapat merusak jembatan  dan  pipa karena bersifat  korosif.
d . Kegiatan  Penambangan
Kegiatan penambangan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan usaha  memanfaatkan  hasil  tambang yang  ada  di  dalam bumi  maupun  yang terdapat di muka bumi. Indonesia adalah  negara yang  kaya barang tambang maupun bahan galian baik logam maupun nonlogam. Barang-barang tambang tersebut dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencapai kesejahteraan hidup. Pengambilan  barang  tambang  dapat dilakukan dengan cara melakukan penggalian, pengeboran,  dan  sebagainya. Kegiatan penambangan seringkali dilakukan manusia tanpa  perencanaan  dan  perhitungan  yang matang.  Para  penambang  pada  umumnya hanya akan memikirkan keuntungan semata tanpa memerhatikan kelestarian lingkungan.
B. Gejala  Alam  di  Negara-Negara  Tetangga
Secara umum berbagai gejala alam yang terjadi di Indonesia terjadi juga di negara-negara tetangga, khususnya negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut dikarenakan keadaan alam dan kenampakan muka bumi Indonesia dan negara-negara tetangga khususnya Asia Tenggara hampir sama. Berikut ini beberapa contoh gejala alam yang terjadi di negara-negara tetangga.
1 . Gempa  Bumi  dan  Tsunami
Seperti halnya di Indonesia, gempa bumi dan tsunami juga melanda negara- negara  tetangga.  Sebagai  contoh  gempa  bumi  dan  tsunami  yang  melanda Indonesia pada tanggal 26  Desember  2004 juga dialami oleh negara-negara tetangga di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Negara-negara yang ikut terkena dampak  gempa  bumi  dan  tsunami  adalah  Malaysia,  Singapura,  Myanmar, Thailand, India, Sri Lanka, dan Bangladesh. Selain itu  negara tetangga yang wilayahnya rawan terjadi  gempa  dan tsunami adalah negara Filipina dan Jepang. Hal ini dikarenakan negara-negara tersebut berbentuk kepulauan  dan  secara  geologis  terletak di daerah  labil yaitu daerah pertemuan antarlempeng tektonik.
2. Banjir
Bencana banjir merupakan  salah satu peristiwa  atau  gejala  alam  yang  sering melanda negara-negara tetangga di kawasan Asia
BANJIR DI MALAYSIA    
Tenggara. Hal ini dikarenakan negara- negara di kawasan Asia Tenggara mempunyai iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Sebagai  contoh  pada  tanggal  25 Oktober 2006, banjir melanda daerah Perak (Malaysia); pada bulan  Desember 2006 banjir juga melanda wilayah Johor (Malaysia). Sementara bulan Oktober 2007, banjir juga melanda beberapa wilayah di Thailand.
3. Siklon  Tropis
Siklon  tropis merupakan  gejala  atau  peristiwa  alam  yang  juga sering melanda negara-negara tetangga.  Siklon tropis adalah angin yang bergerak kencang, sambil berputar ke atas dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis. Siklon tropis terjadi pada sistem tekanan udara rendah yang terbentuk di daerah tropis. Siklon tropis adalah bagian dari sistem perputaran udara, yang memindahkan  panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi. Gejala siklon tropis dapat menimbulkan badai  yang  merusak  dengan  hujan  yang lebat dan kecepatan angin mencapai 300 km/jam.  Siklon  tropis  sering  muncul  di Samudra  Hindia  dan  perairan  Barat Australia.  Siklon  tropis sering muncul  di kawasan tersebut rata-rata  10  kali per tahun. Siklon tropis selain menghancurkan daerah  yang  dilewati,  juga  menimbulkan hujan deras dan gelombang pasang. Bahkan tidak jarang  dapat  mengakibatkan banjir.
4 . La  Nina  dan  El  Nino
La Nina adalah proses mendinginnya suhu permukaan air laut di bawah rata-rata pada  kawasan Pasifik Timur dan tengah di sekitar khatulistiwa. Oleh karena itu gejala alam ini membawa pengaruh cuaca basah. Gejala La Nina ditandai dengan tetap tingginya curah hujan pada tempat tertentu pada saat seharusnya curah hujan sudah mulai menurun. Gejala La Nina dapat menyebabkan hujan lebat, badai tropis, dan banjir. Sementara  El Nino merupakan gejala  kebalikan  dari La Nina. El  Nino adalah gejala menghangatnya temperatur permukaan air laut di atas rata-rata pada kawasan Pasifik Timur dan tengah. Daerah yang dilanda El Nino biasanya ditandai dengan panas yang tidak normal yang mengganggu pola curah hujan dan angin. Gejala El Nino menyebabkan beberapa kawasan dilanda kekeringan. Cuaca  panas El  Nino  pernah  terjadi  pada tahun  1997  yang  mengakibatkan kekeringan dan gagal panen di negara-negara kawasan Asia Tenggara. La Nina dan El Nino saling berhubungan satu sama lain meskipun memiliki dampak berlawanan. Kawasan yang dilanda kekeringan pada saat gejala El Nino akan mengalami banyak curah hujan saat terjadi La Nina. Daerah yang paling  merasakan  akibat La  Nina dan El Nino  adalah  negara-negara  yang berhadapan langsung dengan perairan Pasifik.

C . Cara  Menghadapi  Bencana  Alam
Bencana  alam merupakan  bagian dari gejala  alam yang bersifat merugikan atau berdampak negatif bagi kehidupan manusia. Bencana alam
merupakan  peristiwa  alam  yang  tidak  dapat  diprediksi  kapan  terjadinya. Dengan demikian  bencana alam tidak dapat ditolak oleh manusia. Seperti yang telah kalian pelajari, bahwa bencana alam bisa terjadi secara alamiah karena faktor alam. Namun demikian, seringkali bencana alam juga dapat terjadi  karena  faktor  perilaku  manusia  yang  kurang  bertanggung  jawab terhadap alam. Negara kita adalah negara yang rawan dilanda berbagai bencana alam. Hal  tersebut  terbukti  dari  berbagai  bentuk  bencana  alam  yang  terjadi  di Indonesia.
Upaya-upaya dan cara-cara dalam menghadapi berbagai bentuk bencana alam.
1 . Menghadapi  Peristiwa  Gempa  Bumi
Gempa  bumi merupakan peristiwa alam  yang kapan  terjadinya tidak dapat  diperkirakan  secara  pasti  oleh  manusia.  Oleh  karena  itu  beberapa upaya yang dapat kita lakukan dalam menghindari dan menghadapi bencana gempa bumi adalah meliputi hal-hal berikut ini.
a . Membuat  bangunan  dengan  konstruksi  tahan  getaran  (antigempa) khususnya di daerah rawan gempa.
b. Membangun fasilitas-fasilitas umum dengan standar kualitas tinggi.
c . Membuat rencana penempatan permukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan gempa bumi.
d. Melakukan  pendidikan  dan  penyuluhan  kepada  masyarakat  tentang bahaya gempa bumi dan cara-cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.
e. Ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat  terhadap  gempa bumi,  pelatihan  pemadaman  kebakaran, dan pertolongan utama.
f. Pembentukan  kelompok  aksi  penyelamatan  bencana  yang  dibekali pelatihan    pertolongan pertama.
g. Bagi penduduk yang tinggal di daerah pantai, saat terjadi gempa harus menyelamatkan diri dengan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari tsunami.
h. Bagi penduduk yang tinggal di daerah gunung harus segera menyelamatkan diri menjauh untuk menghindari terjadinya longsoran.
i. Selalu menyimak atau mendengarkan informasi dari pihak-pihak yang berwenang untuk menghindari kepanikan.
2 . Menghadapi  Peristiwa  Tsunami
Peristiwa tsunami tidak bisa diramalkan dengan tepat kapan terjadinya. Namun  demikian  kita  bisa  menerima peringatan  akan  terjadinya tsunami dengan memerhatikan gejala-gejalanya, sehingga kita masih ada waktu untuk menyelamatkan diri.
Gejala-gejala dan peringatan dini akan terjadinya tsunami dapat terlihat dari tanda-tanda berikut ini.
a . Gelombang air laut datang secara mendadak dan berulang dengan energi yang  sangat  kuat.
b . Pada umumnya di Indonesia didahului dengan gempa bumi besar di dasar laut dan terjadi susut laut.
c . Terdapat  selang  waktu  antara  waktu  terjadinya  gempa  bumi  sebagai sumber tsunami dan waktu tiba tsunami di pantai mengingat kecepatan gelombang gempa jauh lebih besar dibanding kecepatan tsunami.
d . Di Indonesia pada umumnya tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah terjadinya gempa bumi besar di dasar laut.

Adapun  beberapa upaya yang dapat dilakukan sebagai  strategi penyelamatan  dan upaya  pengurangan bencana  tsunami  meliputi  hal-hal berikut ini.
a . Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya tsunami.
PENANAMAN MANGROVE
b . Pendidikan kepada masyarakat terutama yang tinggal di daerah pantai tentang bahaya tsunami.
c . Pembangunan Tsunami Early  Warning  System (Sistem Peringatan Dini Tsunami).
d . Pembangunan  tembok penahan  tsunami  pada garis  pantai  bertujuan untuk  meredam  gejala tsunami.
e. Penanaman  mangrove atau  hutan  bakau  serta tanaman lainnya  di  sepanjang  garis  pantai merupakan salah satu upaya untuk meredam gelombang bertujuan untuk meredam gelombang tsunami.
f. Pembangunan tempat-tempat  pengungsian  yang  aman  di  sekitar  daerah permukiman yang cukup tinggi.
g . Memberikan pendidikan dan pengetahuan masyarakat lokal khususnya yang tinggal di pinggir pantai tentang pengenalan tanda-tanda tsunami dan cara-cara penyelamatan diri terhadap bahaya tsunami.
h. Melaporkan  secepatnya  jika  mengetahui  tanda-tanda  akan  terjadinya tsunami pada petugas yang berwenang.
i. Melengkapi diri dengan alat komunikasi.

3 . Menghadapi  Peristiwa  Gunung  Meletus
Negara kita memiliki banyak sekali gunung api aktif. Dengan demikian kemungkinan terjadi bencana gunung meletus sangat besar. Setiap gunung api memiliki ciri-ciri tersendiri jika ditinjau dari jenis letusan dan muntahan yang dihasilkan. Akan tetapi apa pun jenis produk tersebut kegiatan letusan gunung api tetap membawa bencana bagi kehidupan.
Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan  dalam  menghadapi  bencana gunung meletus.
a . Menghindari  daerah  rawan  bencana seperti  lereng  gunung,  lembah,  dan daerah aliran lahar.
b. Membuat bunker-bunker perlindungan dan membuat saluran untuk  mengarah- kan  aliran lahar  panas  agar  tidak membahayakan daerah  permukiman.
c. Menggunakan  pakaian  yang  bisa melindungi tubuh dan jangan memakai lensa kontak.
d. Memakai  masker atau  kain  untuk menutupi mulut dan hidung.
e . Menjauhi wilayah yang terkena hujan abu  dan awan  panas.
f. Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi dan mempersiapkan berbagai kebutuhan dasar.
g. Melakukan penyelidikan dan pemantauan terhadap aktivitas gunung api sehingga bahaya letusan gunung api dapat diantisipasi lebih awal.

4 . Menghadapi  Peristiwa  Angin  Topan
Angin topan dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar angin topan dan badai dapat terbentuk melalui proses selama  beberapa jam atau hari yang dapat dipantau  melalui satelit cuaca. Monitoring  dengan satelit dapat  untuk  mengetahui  arah  angin  topan  sehingga  cukup  waktu  untuk memberi peringatan dini. Meskipun demikian, perubahan sistem cuaca sangat kompleks sehingga sulit dibuat perkiraan secara cepat dan akurat. Adapun upaya  yang  dapat  kita  lakukan  dalam  menghadapi  bencana  angin  topan meliputi hal-hal berikut ini.
a . Membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan terhadap gaya angin.
b. Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin khususnya di daerah yang rawan bencana angin topan.
c. Pembuatan  bangunan umum  yang cukup  luas yang  dapat  digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin topan.
d. Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat kapal- kapalnya.
e. Pengamanan  barang-barang di sekitar rumah agar tidak diterbangkan angin.

5. Menghadapi  Peristiwa  Banjir
Banjir merupakan peristiwa alam yang dapat dipastikan setiap musim penghujan tiba. Banjir dapat terjadi secara alami karena faktor alam maupun karena ulah manusia. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menghadapi banjir.
a. Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
b. Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
c. Tidak membangun rumah dan permukiman di bantaran sungai.
d. Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi.
e. Mengadakan program penghijauan di daerah hulu sungai.
f. Mengungsi  ke  daerah aman  sedini mungkin saat  genangan  air  masih memungkinkan untuk diseberangi.
g. Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah bencana.
h. Mengamankan dokumen-dokumen yang penting di tempat yang aman.
i. Menyiapkan  peralatan  keselamatan  seperti  perahu  karet,  jas  hujan, senter,  dan sebagainya.
j. Menyiapkan bahan makanan siap saji dan obat-obatan darurat seperti obat antidiare, antiinfluenza, dan sebagainya.
k. Tidak membuang sampah ke sungai dan mengadakan program Prokasih (Program Kali Bersih).

6.  Menghadapi  Peristiwa  Kebakaran  Hutan
Kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, akibat dari kelalaian dan  kecerobohan  manusia.  Berikut  ini  beberapa  upaya  mencegah  dan menghadapi kebakaran hutan.
a . Tidak membuang puntung rokok sembarangan.
b. Matikan api setelah kegiatan berkemah selesai.
c . Hindari  sejauh  mungkin  praktik  penyiapan  lahan  pertanian  dengan pembakaran.  Apabila pembakaran terpaksa harus dilakukan, diusahakan bergiliran (tidak pada waktu bersamaan) dan harus dipantau.
d. Bila melihat kebakaran hutan dan lahan segera laporkan pada ketua RT atau pemuka masyarakat setempat supaya mengusahakan pemadaman api.
e. Bila terjadi  kebakaran, gunakan  peralatan  yang  dapat mematikan  api secara  cepat  dan  tepat.
f. Apabila api terus menjalar, segera laporkan ke posko kebakaran terdekat.