MATERI 1
MATERI IPS KELAS 6 SEMESTER 1 “BENUA-BENUA DI DUNIA”
BENUA-BENUA DI DUNIA
STANDAR KOMPETENSI:
- Memahami perkembangan wilayah Indonesia kenampakan alam dan keadaan sosial Negara-negara di Asia Tenggara serta benua-benua
- Mengidentifikasi benua-benua
- Menjelaskan ketampakan alam dan buatan di dunia
- Menunjukan benua-benua
- Membedakan benua-benua
BENUA-BENUA DI DUNIA
- WILAYAH BENUA DI DUNIA
- Pembagian Wilayah di dunia
ASIA
- Letak dan Batas Wilayah
Benua Asia memiliki batas-batas :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Samudra Arktik dan Selat Bering.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Samudra Pasifik.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Merah, Laut Tengah
- Keadaan Iklim
- Iklim tropis atau iklim panas terdapat di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara.
- iklim subtropis terdapat di sebagian besar wilayah Asia Timur.
- Iklim dingin di wilayah Siberia.
- Iklim gurun di Asia Barat (Timur Tengah) dan kawasan Asia bagian Tengah (Gurun Gobi)
- Keadaan Penduduk
- Ras Kaukasoid banyak terdapat di Asia bagian Utara seperti Rusia,Serbia, dan negara-negara pecahan Uni Soviet.
- Ras Mongoloid terdapat di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara.
- Ras Negroid terdapat di wilayah-wilayah seperti Papua.
- Ras campuran Kaukasoid Negroid terdapat di Asia Barat dan Asia Selatan
- Letak dan Batas Wilayah
- Sebelah Utara berbatasan denganLaut Tengah, Terusan Suez, dan LautMerah.
- Sebelah Timur berbatasan denganSamudra Hindia.
- Sebelah Selatan dan Barat berbatasandengan Samudra Atlantik
- Keadaan iklim
- Keadaan Penduduk
- Orang Negro meliputi Negro Sudan dan Negro Bantu terdiri dari 70% penduduk Afrika.
- Orang Hamit banyak mendiami Afrika Utara dan Timur Laut
- Orang ras khusus yang masih primitif seperti ras Pygmy di hutan Kongo, ras Bushmen di Gurun Kalahari, dan ras Hottentot.
- Orang Eropa (orang kulit putih) yang banyak menghuni negara Afrika Selatan
Benua Amerika
- Letak dan Batas Wilayah
- Sebelah Utara berbatasan dengan Samudra Arktik
- Sebelah Timur berbatasan dengan Samudra Atlantik.
- Sebelah Barat dan Selatan berbatasan dengan Samudra Pasifik
- Keadaan Iklim
- Iklim dingin (kutub) di Alaska dan Kanada Utara
- Iklim tropis meliputi Amerika Tengah dan sebagian besar AmerikaSelatan
- Iklim subtropis atau sedang meliputi Amerika Serikat dan AmerikaSelatan bagian Selatan.
- Iklim gurun terdapat di bagian Barat Amerika
- Keadaan Penduduk
EROPA
Benua Eropa
- Letak dan Batas Wilayah
- Sebelah Utara berbatasan dengan Samudra Arktik.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Benua Asia.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Hitam dan Laut Tengah.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Atlantik.
- Keadaan Iklim
- Iklim laut, terdapat di Eropa Barat Laut.
- Iklim kontinental, terdapat di Eropa Timur.
- Iklim mediteran, terdapat di Eropa bagian Selatan.
- Iklim tundra, terdapat di Eropa bagian Tengah.
- Iklim dingin (kutub), terdapat di Eropa bagian Utara)
- Keadaan Penduduk
AUSTRALIA
Benua Australia
- Letak dan Batas Wilayah
Adapun secara geografis Benua Australia memiliki batas-batas berikut ini.
- Sebelah Utara berbatasan dengan Indonesia
- Sebelah Timur berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Selandia Baru.
- Sebelah Selatan dan Barat berbatasan dengan Samudra Hindia
- Keadaan Iklim
- Keadaan Penduduk
2. CONTOH BEBERAPA NEGARA DI BENUA
JEPANG (ASIA)
Bendera Jepang
Jepang beribukota di Tokyo. Merupakan negara termaju di Asia Timur. Puncak tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji . Jepang merupakan salah satu negara maju di dunia. Pendapatanutama negara Jepang sebagian besar berasal dari sektor industri.Kemajuan sektor industri Jepang dapat kalian lihat dari berbagaiproduk Jepang
Peta Jepang
MESIR (AFRIKA)
Bendera Mesir
Ibu kota negara mesir adalah kairo. Sebagian besar wilayah Mesir adalah beberapa gurun yang sangat kering. Daratan Mesir dibelah oleh aliran Sungai Nil. Kegiatan perekonomian Mesir yang utama adalah pertanian,pertambangan, industri, dan perdagangan. Jumlah penduduk Mesir pada tahun2006 mencapai sekitar 77.505.756 jiwa.Peta Mesir
AMERIKA SERIKAT (AMERIKA)Bendera Amerika Serikat
Bentang lahan yang utama di Amerika Serikat meliputi daerah pegunung-an, dataran tinggi, dandataran rendah. Jumlah penduduk Amerika Serikat padatahun 2006 mencapai sekitar 302,5 juta jiwA. Amerika Serikat merupakan salah satunegara industri maju di dunia. Sektor industridan perdagangan merupakan sektor terbesar bagi pendapatan negaraPeta Amerika Serikat
INGGRIS (EROPA)Bendera Amerika
Inggris adalah sebuah negara yang berada di sebelah Barat Laut Eropa.Wilayah negara Inggris terdiri atas dua pulau utama yaitu Britania Raya dan Irlandia Utara. Jumlah penduduk Inggris pada tahun 2006 adalah 60,2 juta jiwa. Kawasan industri di Inggris sering disebut The Black Country. Hal inidi karenakan daerah tersebut udaranya selalu tampak hitam.Peta Inggris
MATERI 2
Globalisasi
|
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Pengertian
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
- Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
- Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
- Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
- Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
- Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Ciri globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar negara menunjukkan keterkaitan antar manusia di seluruh dunia.
- Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
- Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
- Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
- Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Teori globalisasi
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu:- Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
· Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
· Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
- Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
- Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.]]
Reaksi masyarakat
Gerakan pro-globalisasi
Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.
Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya. [sunting] Globalisasi Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
- Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai atau pun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
- Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio atau pun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
- Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
- Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
- Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
- Produksi global dapat ditingkatkan
- Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
- Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
- Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
- Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
- Menghambat pertumbuhan sektor industri
- Memperburuk neraca pembayaran
- Sektor keuangan semakin tidak stabil
- Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. [sunting] Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
- Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
- Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
- Berkembangnya turisme dan pariwisata.
- Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
- Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
- Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
Globalisasi perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
- Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja.
- Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
- Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
- Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
- Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
A. Kebaikan globalisasi ekonomi
1.Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.2.Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.3.Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.4.Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.5.Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.B. Keburukan globalisasi ekonomi
1. Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.2. Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran. http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Globalisasi&action=edit3. Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.4.Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.Globalisasi kebudayaan
Sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang secara global.
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
A. Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
- Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
- Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
- Berkembangnya turisme dan pariwisata.
- Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
- Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
- Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
- Persaingan bebas dalam bidang ekonomi
- Meningkakan interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media massa
B. Dampak globalisasi
A. Dampak positif globalisasi antara lain:- Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
- Mudah melakukan komunikasi
- Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
- Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
- Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
- Mudah memenuhi kebutuhan
- Informasi yang tidak tersaring
- Perilaku konsumtif
- Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
- Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
- Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara
MATERI 3
PERKEMBANGAN SISTEM ADMINISTRASI
WILAYAH INDONESIA
Perkembangan Wilayah Administrasi IndonesiaPada awalnya berdiri negara kesatuan Republik Indonesia terdiri atas 8 provinsi yang ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 19 Agustus 1945 yaitu sebagai berikut:
- Sumatra
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Sunda Kecil (kepulauan Nusa Tenggara)
- Kalimantan
- Sulawesi
- Maluku
Perkembangan jumlah provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut :
- Pada tahun 1956, jumlah provinsi di Indonesia adalah 15 provinsi.
- Pada tahun 1957,jumlah provinsi di Indonesia ada17 provinsi.
- Pada tahun 1958, provinsi di Indonesia berjumlah 20 provinsi.
- Pada tahun 1959, provinsi di Indonesia berjumlah 20 provinsi.
- Pada tahun 1960, provinsi di Indonesia berjumlah 21 provinsi.
- Pada tahun 1967, provinsi di Indonesia berjumlah 25 provinsi.
- Pada tahun 1969, provinsi di Indonesia berjumlah 26 provinsi.
- Pada tahun 1976 , Timor Timur bergabung dengan Indonesia dan menjadi provinsi ke 27.
- Pada tahun 1999, Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia dan Provinsi Maluku dimekarkan menjadi Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara.
- Pada tahun 2000, Provinsi di Indonesia berjumlah 32 provinsi.
- Pada tahun 2002,Provinsi di Indonesia berjumlah 33 provinsi.
- Pada tahun 2004,Provinsi di Indonesia berjumlah 33 provinsi.
No. | Provinsi | Ibu Kota |
1 | Nanggroe Aceh Darussalam | Banda Aceh |
2 | Sumatra Utara | Medan |
3 | Sumatra Barat | Padang |
4 | Riau | Pekan Baru |
5 | Kepulauan Riau | Bandar Seri Bentan |
6 | Jambi | Jambi |
7 | Bengkulu | Bengkulu |
8 | Sumatra Selatan | Palembang |
9 | Bangka Belitung | Pangkal Pinang |
10 | Lampung | Bandar Lampung |
11 | DKI Jakarta | Jakarta |
12 | Banten | Serang |
13 | Jawa Barat | Bandung |
14 | Jawa Tengah | Semarang |
15 | DI Yogyakarta | Yogyakarta |
16 | Jawa Timur | Surabaya |
17 | Bali | Denpasar |
18 | Nusa Tenggara Barat | Mataram |
19 | Nusa Tenggara Timur | Kupang |
20 | Kalimantan Barat | Pontianak |
21 | Kalimantan Tengah | Palangkaraya |
22 | Kalimantan Timur | Samarinda |
23 | Kalimantan Selatan | Banjarmasin |
24 | Sulawesi Utara | Manado |
25 | Gorontalo | Gorontalo |
26 | Sulawesi Tengah | Palu |
27 | Sulawesi Barat | Mamuju |
28 | Sulawesi Selatan | Makassar |
29 | Sulawesi Tenggara | Kendari |
30 | Maluku | Ambon |
31 | Maluku Utara | Sofifi |
32 | Papua | Jayapura |
33 | Irian Jaya Barat | Manokwari |
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Didirikan | : 7 Desember 1956 | |
Luas Wilayah | : 55.392 km2 | |
Letak Astronomis | : 2⁰ LU – 6⁰ LU dan 95⁰ BT-98⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Selat Malaka |
| Timur | : Provinsi Sumatra Utara |
| Selatan | : Samudra Hindia |
| Barat | : Samudra Hindia |
Didirikan | : 7 Desember 1956 | |
Luas Wilayah | : 71.680 km2 | |
Letak Astronomis | : 1⁰ LU – 4⁰ LU dan 98⁰ BT- 100⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Provinsi NAD |
| Timur | : Selat Malaka |
| Selatan | : Provinsi Sumatra Barat dan Riau |
| Barat | : Samudra Hindia |
Didirikan | : 3 Juli 1956 | |
Luas Wilayah | : 49.333 km2 | |
Letak Astronomis | : 1⁰ LU – 3⁰ LS dan 98⁰ BT- 102⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Provinsi Sumatra Utara |
| Timur | : Provinsi Riau |
| Selatan | : Provinsi Jambi dan Bengkulu |
| Barat | : Samudra Hindia |
Didirikan | : 25 Juli 1958 | |
Luas Wilayah | : 94.561 km2 | |
Letak Astronomis | : 1⁰ LU – 2⁰ LS dan 100⁰ BT – 105⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Provinsi Sumatra Utara |
| Timur | : Selat Malaka dan Laut Cina Selatan |
| Selatan | : Provinsi Jambi |
| Barat | : Provinsi Sumatra Barat |
Didirikan | : 24 September 2002 | |
Luas Wilayah | : 11.196 km2 | |
Letak Astronomis | : 4⁰ LU – 1⁰ LS dan 104⁰ BT – 107⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Singapura dan Laut Cina Selatan |
| Timur | : Provinsi Kalimantan Barat |
| Selatan | : Selat Karimata |
| Barat | : Provinsi Riau |
Didirikan | : 2 Juli 1958 | |
Luas Wilayah | : 53.436 km2 | |
Letak Astronomis | : 1⁰ LS – 3⁰ LS dan 101⁰ BT – 104⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Provinsi Riau |
| Timur | : Selat Berhala dan Laut Cina Selatan |
| Selatan | : Provinsi Sumatra Barat |
| Barat | : Provinsi Sumatra Barat |
Didirikan | : 12 September 1967 | |
Luas Wilayah | : 21.168 km2 | |
Letak Astronomis | : 2⁰ LS – 5⁰ LS dan 101⁰ BT – 104⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Barat |
| Timur | : Provinsi Sumatra Selatan dan Jambi |
| Selatan | : Provinsi Lampung dan Samudra Hindia |
| Barat | : Samudra Hindia |
Didirikan | : 14 Agustus 1950 | |
Luas Wilayah | : 113.339 km2 | |
Letak Astronomis | : 1⁰ LS-5⁰ LS dan 102⁰ BT – 105⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Provinsi Jambi |
| Timur | : Provinsi Bangka Belitung |
| Selatan | : Provinsi Lampung |
| Barat | : Provinsi Bengkulu |
Didirikan | : tahun 2000 | |
Luas Wilayah | : 13.664 km2 | |
Letak Astronomis | : 1⁰ LS – 3⁰ LS dan 105⁰ – 108⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Laut Cina Selatan |
| Timur | : Selat Karimata |
| Selatan | : Laut Jawa |
| Barat | : Selat Bangka |
Didirikan | : 13 Februari 1964 | |
Luas Wilayah | : 35.376 km2 | |
Letak Astronomis | : 4⁰ LS – 6⁰ LS dan 103⁰ BT – 106⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Provinsi Sumatra Selatan |
| Timur | : Laut Jawa |
| Selatan | : Selat Sunda |
| Barat | : Samudra Hindia |
Didirikan | : 10 Febuari 1965 | |
Luas Wilayah | : 656 km2 | |
Letak Astronomis | : 6⁰ LS – 7⁰ LS dan 106⁰ BT – 108⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Laut Jawa |
| Timur | : Provinsi Jawa Barat |
| Selatan | : Provinsi Jawa Barat |
| Barat | : Provinsi Banten |
Didirikan | : tahun 2000 | |
Luas Wilayah | : 8.651 km2 | |
Letak Astronomis | : 6⁰ LS – 7⁰ LS dan 104⁰ BT – 107⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Laut Jawa |
| Timur | : Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta |
| Selatan | : Samudra Hindia |
| Barat | : Selat Sunda |
Didirikan | : 14 Juli 1950 | |
Luas Wilayah | : 44.176 km2 | |
Letak Astronomis | : 6⁰ LS – 7⁰ LS dan 106⁰ BT – 107⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Provinsi DKI Jakarta dan Laut Jawa |
| Timur | : Provinsi Jawa Tengah |
| Selatan | : Samudra Hindia |
| Barat | : Provinsi Banten |
Didirikan | : 4 Juli 1950 | |
Luas Wilayah | : 34.864 km2 | |
Letak Astronomis | : 6⁰ LS – 8⁰ LS dan 108⁰ BT – 111⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Laut Jawa |
| Timur | : Provinsi Jawa Timur |
| Selatan | : Samudra Hindia dan Provinsi DI Yogyakarta |
| Barat | : Provinsi Jawa Barat |
Didirikan | : 14 Maret 1950 | |
Luas Wilayah | : 3.142 km2 | |
Letak Astronomis | : 7⁰ LS – 8⁰ LS dan 110⁰ BT – 111⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Provinsi Jawa Tengah |
| Timur | : Provinsi Jawa Tengah |
| Selatan | : Samudra Hindia |
| Barat | : Provinsi Jawa Tengah |
Didirikan | : 4 Maret 1950 | |
Luas Wilayah | : 47.921 km2 | |
Letak Astronomis | : 7⁰ LS – 8⁰ LS dan 111⁰ BT – 114⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Laut Jawa |
| Timur | : Selat Bali |
| Selatan | : Provinsi Jawa Tengah |
| Barat | : Samudra Hindia |
Didirikan | : 14 Agustus 1958 | |
Luas Wilayah | : 5.632 km2 | |
Letak Astronomis | : 7⁰ LS – 9⁰ LS dan 114⁰ BT – 116⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Laut Bali |
| Timur | : Selat Lombok |
| Selatan | : Samudra Hindia |
| Barat | : Selat Bali |
Didirikan | : 14 Agustus 1958 | |
Luas Wilayah | : 20.153 km2 | |
Letak Astronomis | : 8⁰ LS -9⁰ LS dan 115⁰ BT – 119⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Laut Flores |
| Timur | : Selat Sape |
| Selatan | : Samudra Hindia |
| Barat | : Selat Lombok |
Didirikan | : 14 Agustus 1958 | |
Luas Wilayah | : 47.389 km2 | |
Letak Astronomis | : 8⁰ LS – 12⁰ LS dan 118⁰ BT – 126⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Laut Flores |
| Timur | : Selat Ombai |
| Selatan | : Samudra Hindia |
| Barat | : Selat Sape |
Didirikan | : 7 Desember 1956 | |
Luas Wilayah | : 146.807 km2 | |
Letak Astronomis | : 2⁰ LU – 3⁰ LS dan 108⁰ BT – 114⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Negara Malaysia |
| Timur | : Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur |
| Selatan | : Laut Jawa |
| Barat | : Laut Cina Selatan dan Selat Karimata |
Didirikan | : 2 Juli 1958 | |
Luas Wilayah | : 153.800 km2 | |
Letak Astronomis | : 1⁰ LU – 4⁰ LS dan 111⁰ BT – 116⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat |
| Timur | : Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan |
| Selatan | : Laut Jawa |
| Barat | : Provinsi Kalimantan Barat |
Didirikan | : 7 Desember 1956 | |
Luas Wilayah | : 211.446 km2 | |
Letak Astronomis | : 4⁰ LU – 3⁰ LS dan 113⁰ BT – 119⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Negara Malaysia |
| Timur | : Selat Makasssar dan Laut Sulawesi |
| Selatan | : Provinsi Kalimantan Selatan |
| Barat | : Negara Malaysia |
Didirikan | : 7 Desember 1956 | |
Luas Wilayah | : 36.985 km2 | |
Letak Astronomis | : 1⁰ LS – 4⁰ LS dan 114⁰ BT – 117⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Provinsi Kalimantan Timur |
| Timur | : Selat Makassar |
| Selatan | : Laut Jawa |
| Barat | : Provinsi Kalimantan Tengah |
Didirikan | : 13 Desember 1960 | |
Luas Wilayah | : 25.768 km2 | |
Letak Astronomis | : 0⁰ LU – 3⁰ LU dan 123⁰ BT – 126⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Laut Sulawesi |
| Timur | : Laut Maluku |
| Selatan | : Laut Maluku |
| Barat | : Provinsi Gorontalo |
Didirikan | : 22 Desember 2000 | |
Luas Wilayah | : 10.804 km2 | |
Letak Astronomis | : 0⁰ LU – 1⁰ LU dan 121⁰ BT – 123⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Laut Sulawesi |
| Timur | : Provinsi Sulawesi Utara |
| Selatan | : Teluk Tomini |
| Barat | : Provinsi Sulawesi Tengah |
Didirikan | : 23 September 1964 | |
Luas Wilayah | : 68.033 km2 | |
Letak Astronomis | : 2⁰ LU – 3⁰ LS dan 120⁰ BT – 122⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Laut Sulawesi |
| Timur | : Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan |
| Selatan | : Provinsi Sulawesi Tenggara |
| Barat | : Selat Makassar |
Didirikan | : tahun 2004 | |
Luas Wilayah | : 16.787 km2 | |
Letak Astronomis | : 1⁰ LS – 4⁰ LS dan 119⁰ BT – 120⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Provinsi Sulawesi Tengah |
| Timur | : Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan |
| Selatan | : Provinsi Sulawesi Selatan |
| Barat | : Selat Makasar |
Didirikan | : 13 Desember 1960 | |
Luas Wilayah | : 62.482 km2 | |
Letak Astronomis | : 0⁰ – 7⁰ LS dan 119⁰ BT – 122⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat |
| Timur | : Provinsi SulawesiTengggara |
| Selatan | : Laut Flores |
| Barat | : Selat Makassar |
Didirikan | : 23 September 1964 | |
Luas Wilayah | : 38.140 km2 | |
Letak Astronomis | : 3⁰ LS – 6⁰ LS dan 121⁰ BT – 124⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan |
| Timur | : Laut Banda |
| Selatan | : Laut Flores |
| Barat | : Teluk Bone |
Didirikan | : 1 Juli 1958 | |
Luas Wilayah | : 85.728 km2 | |
Letak Astronomis | : 3⁰ BT – 9⁰ LS dan 126⁰ BT – 135⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Laut Seram |
| Timur | : Laut Seram |
| Selatan | : Laut Timor dan Laut Arafuru |
| Barat | : Laut Maluku |
Didirikan | : 4 Oktober 1999 | |
Luas Wilayah | : 53.836 km2 | |
Letak Astronomis | : 3⁰ LU – 2⁰ LS dan 125⁰ BT – 130⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Samudra Pasifik |
| Timur | : Laut Halmahera |
| Selatan | : Laut Seram |
| Barat | : Laut Maluku |
Didirikan | : 1969 | |
Luas Wilayah | : - | |
Letak Astronomis | : 1⁰ LS – 9⁰ LS dan 135⁰ BT – 141⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Samudra Pasifik |
| Timur | : Papua Nugini |
| Selatan | : Laut Arafuru |
| Barat | : Irian Jaya Barat |
Didirikan | : tahun 2004 | |
Luas Wilayah | : - | |
Letak Astronomis | : 0⁰ LS – 5⁰ LS dan 130⁰ BT – 135⁰ BT | |
Batas Wilayah | | |
| Utara | : Samudra Pasifik |
| Timur | : Provinsi Papua |
| Selatan | : Laut Arafuru |
| Barat | : Laut Seram dan Laut Halmahera |
Wilayah Laut Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah lautan yang cukup luas. Wilayah daratannya terdiri dari beribu-ribu pulau. Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di dunia, dengan ribuan pulau yang tersebar di khatulistiwa terletak pada posisi silang yang sangat strategis, yang berada di Benua Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik.
Wilayah Indonesia pada saat proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 masih mengikuti Territoriale Zee en Maritieme Ordonantie tahun 1939. Lebar laut wilayah Indonesia 3 mil diukur dari garis air terendah dari masing-masing pantai pulau Indonesia, penetapan tersebut tidak menjamin kesatuan wilayah NKRI. Hal ini lebih terasa lagi bila dihadapkan pada pergolakan-pergolakan dalam negeri pada saat itu. Mengingat keadaan lingkungan alamnya, persatuan bangsa dan kesatuan wilayah negara menjadi tuntunan utama bagi terwujudnya kemakmuran dan keamanan. Atas pertimbangan tersebut, maka dikeluarkan Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957.
Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa letak geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil dengan sifat dan corak tersendiri. Deklarasi tersebut juga menyatakan bahwa demi keutuhan teritorial dan untuk melindungi kekayaan negara yang ada di dalamnya, pulau-pulau serta laut yang ada harus dianggap sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang ditetepkan UU No:4/Prp Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia.
Sejak tahun 1960 luas wilayah berubah dari + 2 juta km2 menjadi + 5 juta km2, dengan 65 % wilayahnya terdiri atas laut atau perairan. Perairan laut Indonesia berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional di Jamaika tahun 1982 dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
- Batas laut teritorial yaitu 12 mil dari titik terluar sebuah pulau ke laut bebas,. Berdasarkan batas tersebut, negara Indonesia memiliki kedaulatan atas air, bawah laut, dasar laut, dan udara di sekitarnya termasuk kekayaan alam di dalamnya.
- Batas landas kontinen sebuah negara paling jauh 200 mil dari garis dasar ke laut bebas dengan kedalaman tidak lebih dari 200 meter. Ladas kontinen adalah dasar laut dari arah pantai ke tengah laut dengan kedalaman tidak lebih dari 200 meter.
- Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) ditarik dari titik terluar pantai sebuah pulau sejauh 200 mil. Dengan bertambahnya luas perairan Indonesia, maka kekayaan alam yang terkandug di dalamnya bertambah pula. Oleh karena itu, Indonesia bertanggung jawab untuk melestarikan dan melindungi sumber daya alam dari kerusakan.
Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional di Jamaika tahun 1982 perairan laut teritorial Indonesia terdiri atas tiga bagian yaitu laut teritorial, batas landas kontinen, dan zona ekonomi eksklusif (ZEE). Selain ketiga wilayah perairan laut masih ada wilayah ini berbeda di dalam dan di antara Kepulauan Indonesia. Contoh wilayah perairan ini misalnya Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Makasar, dan Laut Banda.
Untuk kepentingan persahabatan antar negara maka dlam konvensi Hukum Laut Internasional ditetapkan adanya lintas damai melalui laut teritorial. Yang dimaksud lintas damai adalah jalur wilayah laut teritorial yang boleh digunakan oleh pihak asing sepanjang tidak merugikan bagi kedamaian, ketertiban, dan keamanan negara yang berdaulat.
Laut selain berfungsi sebagai penghubung wilayah satu dengan yang lain dalam memperlancar hubungan transportasi, juga kekayaan yang terkandung di dalamnya sangat menopang kehidupan rakyat. Potensi yang ada di laut dapat menimbulkan masalah apabila pengelolaannya tanpa memperhatikan lingkungan.
Untuk mencegah kerusakan lingkungan laut maka beberapa usaha yang dapat dilakukan adalah :
- Membatasi penggunaan beberapa macam alat penangkapan ikan.
- Alat penangkap ikan berupa pukat harimau dilarang guna melindungi berbagai ikan tertentu.
- memperhatikan daerah, jalur, dan musim penangkapan.
- Mencegah pencemaran dan kerusakan, melakukan rehabilitasi, dan budidaya sumber daya ikan.
- Membatasi daerah penangkapan.
- Pengelolaan sumber daya alam dengan pendekatan lingkungan. Sumber daya alam harus digunakan secara nasional, tidak merusak lingkungan hidup, dilaksanakan dengan kebijaksanaan yang menyeluruh, dan memperhatikan generasi yang akan datang.
- Membuat undang-undang untuk melindungi penyu dan melindungi pantai tempat penyu bertelur.
- Mengeluarkan PP No. 17 tahun 1974 tentang Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di daerah lepas pantai untuk menjaga terpeliharanya lingkungan laut.
MATERI 4
IPS : Keragaman Kenampakan
Alam dan Buatan
Wilayah negara Indonesia yang sangat luas memiliki kenampakan
alam utama. Kenampakan itu meliputi daratan dan perairan yang
memberikan banyak keuntungan berupa kekayaan dari berbagai sumber
daya alam.
Keragaman kenampakan alam suatu daerah dipengaruhi oleh
perbedaan letak ketinggian dari permukaan bumi.
Kenampakan buatan antara lain waduk atau bendungan, kawasan
industri atau pabrik, jalan dan pelabuhan. Semua itu sengaja diciptakan
untuk memberikan kemudahan yang menunjang kepentingan hidup
manusia.
alam utama. Kenampakan itu meliputi daratan dan perairan yang
memberikan banyak keuntungan berupa kekayaan dari berbagai sumber
daya alam.
Keragaman kenampakan alam suatu daerah dipengaruhi oleh
perbedaan letak ketinggian dari permukaan bumi.
Kenampakan buatan antara lain waduk atau bendungan, kawasan
industri atau pabrik, jalan dan pelabuhan. Semua itu sengaja diciptakan
untuk memberikan kemudahan yang menunjang kepentingan hidup
manusia.
1. Kenampakan Alam di Indonesia
Wilayah negara Indonesia terdiri atas pulau-pulau besar dan kecil
yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Sabang adalah sebuah kota
pelabuhan yang terletak di Pulau We, ujung paling barat laut dari wilayah
negara kita. Merauke adalah kota kabupaten di Provinsi Papua bagian
timur. Menurut para ahli, wilayah Indonesia menduduki urutan ke-14 terluas
di dunia. Sementara di kawasan Asia berada pada urutan ke-4 setelah
RRC, India, dan Arab Saudi. Luas daratan Indonesia adalah 1,9 juta km2
dan luas lautan 7,9 juta km2 (termasuk Zone Ekonomi Ekslusif).
Letak Indonesia secara geografis di antara dua Samudra, yaitu
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Indonesia juga diapit oleh dua
benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Adapun letak Indonesia
BT. Batas-batas BT-141o LS dan 95o secara astronomis adalah antara 6o LU-11o
wilayah negara Indonesia adalah:
a. bagian utara berbatasan dengan Malaysia, Singapura, dan Filipina;
b. bagian timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik, serta Timor Leste;
c. bagian selatan berbatasan dengan Australia dan Samudra Pasifik;
d. bagian barat berbatasan dengan Samudra Hindia.
Pulau-pulau di Indonesia dikelompokkan sebagai berikut:
a. Gugusan Kepulauan Sunda Besar, yaitu Pulau Sumatra, Pulau
Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil
di sekitar pulau-pulau besar itu;
b. Gugusan Kepulauan Sunda Kecil, yaitu Pulau Bali, Lombok,
Sumbawa Flores, Sumba, Roti, Solor, Alor, dan Nusa Tenggara, dan
pulau-pulau kecil di sekitarnya;
c. Gugusan Kepulauan Maluku, yaitu Pulau Halmahera, Ternate,
Tidore, Seram, Buru, Kepulauan Sula, Obi, Ambon, Kepulauan Kai,
Kepuluan Aru, dan pulau-pulau kecil lainnya;
d. Gugusan Pulau Irian (Papua) dan pulau-pulau kecil di sekitarnya,
antara lain Pulau Biak, Waigeo, Salawati, Yos Sudarso, dan Misool.
Keadaan permukaan bumi wilayah Indonesia tidak rata. Kedudukan
tinggi rendahnya permukaan bumi disebut relief permukaan bumi.
Perhatikan relief sederhana letak darat dan lautan berikut ini!
Bentuk muka bumi wilayah daratan dapat berupa pantai, dataran
rendah, pegunungan, dataran tinggi, dan gunung. Adapun wilayah
perairan, meliputi sungai, danau, rawa, selat dan laut.
a. DaratanWilayah negara Indonesia terdiri atas pulau-pulau besar dan kecil
yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Sabang adalah sebuah kota
pelabuhan yang terletak di Pulau We, ujung paling barat laut dari wilayah
negara kita. Merauke adalah kota kabupaten di Provinsi Papua bagian
timur. Menurut para ahli, wilayah Indonesia menduduki urutan ke-14 terluas
di dunia. Sementara di kawasan Asia berada pada urutan ke-4 setelah
RRC, India, dan Arab Saudi. Luas daratan Indonesia adalah 1,9 juta km2
dan luas lautan 7,9 juta km2 (termasuk Zone Ekonomi Ekslusif).
Letak Indonesia secara geografis di antara dua Samudra, yaitu
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Indonesia juga diapit oleh dua
benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Adapun letak Indonesia
BT. Batas-batas BT-141o LS dan 95o secara astronomis adalah antara 6o LU-11o
wilayah negara Indonesia adalah:
a. bagian utara berbatasan dengan Malaysia, Singapura, dan Filipina;
b. bagian timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik, serta Timor Leste;
c. bagian selatan berbatasan dengan Australia dan Samudra Pasifik;
d. bagian barat berbatasan dengan Samudra Hindia.
Pulau-pulau di Indonesia dikelompokkan sebagai berikut:
a. Gugusan Kepulauan Sunda Besar, yaitu Pulau Sumatra, Pulau
Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil
di sekitar pulau-pulau besar itu;
b. Gugusan Kepulauan Sunda Kecil, yaitu Pulau Bali, Lombok,
Sumbawa Flores, Sumba, Roti, Solor, Alor, dan Nusa Tenggara, dan
pulau-pulau kecil di sekitarnya;
c. Gugusan Kepulauan Maluku, yaitu Pulau Halmahera, Ternate,
Tidore, Seram, Buru, Kepulauan Sula, Obi, Ambon, Kepulauan Kai,
Kepuluan Aru, dan pulau-pulau kecil lainnya;
d. Gugusan Pulau Irian (Papua) dan pulau-pulau kecil di sekitarnya,
antara lain Pulau Biak, Waigeo, Salawati, Yos Sudarso, dan Misool.
Keadaan permukaan bumi wilayah Indonesia tidak rata. Kedudukan
tinggi rendahnya permukaan bumi disebut relief permukaan bumi.
Perhatikan relief sederhana letak darat dan lautan berikut ini!
Bentuk muka bumi wilayah daratan dapat berupa pantai, dataran
rendah, pegunungan, dataran tinggi, dan gunung. Adapun wilayah
perairan, meliputi sungai, danau, rawa, selat dan laut.
Daratan merupakan bagian dari permukaan bumi yang tidak
digenangi air. Adalah tempat kita berpijak dan sumber kehidupan
manusia. Daratan Indonesia luasnya sekitar 1.904.344 km2, terdiri atas
dataran rendah dan dataran tinggi. Pada umumnya, daratan di Indonesia
memiliki tanah yang subur. Hal itu disebabkan banyaknya gunung
berapi dan curah hujan yang teratur.
Daratan secara umum terbagi atas empat bagian, yaitu pantai, dataran
rendah, dataran tinggi, dan pegunungan.
1) Pantai
Pantai adalah perbatasan antara daratan dan lautan. Panjang garis
pantai wilayah Indonesia berkelok-kelok, lebih dari 81.497 km. Hal
itu termasuk salah satu garis pantai terpanjang di dunia.
Keadaan pantai di Indonesia tidak sama, antara lain disebabkan
oleh abrasi dan gelombang laut. Oleh karena itu, pantai ada yang
curam dan landai.
Secara umum, pantai yang menghadap Samudra Indonesia
merupakan pantai yang curam. Daerah yang menghadap Laut
Jawa, Selat Makassar, Laut Natuna, dan Laut Seram termasuk
pantai yang landai karena pengaruh gelombang laut yang tidak
terlalu besar.
Biasanya, pantai yang landai memiliki lapisan tanah yang subur.
Hal itu disebabkan adanya endapan lumpur atau pasir yang
dibawa aliran sungai. Tanaman bakau pun banyak tumbuh di
sekitarnya.
Manfaat pantai selain untuk berlabuhnya berbagai jenis kapal dan
perahu, juga sebagai objek wisata. Tidak kalah pentingnya adalah
kekayaan alam yang ada di daerah tersebut.
2) Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bentangan tanah datar yang sangat luas pada
ketinggian kurang dari 200 m di atas permukaan laut. Meskipun
letaknya dekat daerah pantai, tetapi mata pencarian penduduknya
berbeda-beda. Di sini tidak ditemukan lagi kegiatan nelayan, kapalkapal
serta perahu yang berlabuh.
Dataran rendah di wilayah Indonesia membentang di sepanjang
Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, Nusa
Tenggara, dan pulau-pulau kecil. Kota-kota yang terletak di
dataran rendah, antara lain Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan,
Pontianak, Jayapura, dan Ujungpandang.
Penduduk kota yang bertempat tinggal di dataran rendah
memanfaatkan daerahnya untuk tempat tinggal. Selain itu, mereka
juga mendirikan gedung perkantoran, pertokoan, sekolah
termasuk sarana transportasi.
3) Pegunungan
Pegunungan adalah rangkaian gunung atau daerah yang bergunung-
gunung. Tinggi pegunungan lebih dari 600 meter di atas
permukaan laut. Wilayah Indonesia merupakan pertemuan dari
dua deret atau rangkaian pegunungan dunia, yaitu rangkaian
Pegunungan Mediterania dan Pegunungan Sirkum Pasifik.
Pegunungan Mediterania membentang mulai
dari ujung barat laut Sumatra, Jawa, Bali, dan
Kepulauan Nusa Tenggara berakhir di Kepulauan Maluku bagian
selatan. Pegunungan Sirkum Pasifik membentang mulai dari
Sulawesi Utara, KepulauanMaluku Utara, berakhir di Papua.
Pegunungan Mediterania membentang mulai dari ujung barat laut
Sumatera, Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara, dan berakhir
di Kepulauan Maluku Selatan. Pegunungan Sirkum Pasifik
membentang mulai dari Sulawesi Utara, Kepulauan Maluku Utara,
dan berakhir di Papua.
4) Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah dataran yang ketinggiannya di atas 600 m di
atas permukaan laut. Dataran ini terletak di daerah pegunungan
atau dikelilingi oleh perbukitan sehingga udaranya sejuk dan segar.
Dataran tinggi di Pulau Sumatera membentang di bagian tengah
sejajar dengan Pengunungan Bukit Barisan. Dataran tinggi di
Sumatera, antara lain Dataran Tinggi Pasai, Alas, dan Gayo (Aceh),
serta Dataran Tinggi Karo (Sumatera Utara).
Dataran tinggi lainnya di wilayah Indonesia adalah Dataran Tinggi
Puncak (Jawa Barat), Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah), Dataran
Tinggi Ijen (Jawa Timur) dan Dataran Tinggi Madi (Kalimantan
Barat). Di daerah dataran tinggi dapat ditemukan objek wisata alam,
seperti Gunung Tangkuban Perahu (Jawa Barat), Pangalengan
(Jawa Barat), dan Dieng (Jawa Tengah). Selain itu, ada juga sumber
pemandian air panas alami, seperti di Ciateur (Lembang, Jawa
Barat) dan Sangkan Hurip (Linggarjati). Daerah dataran tinggi juga
mempunyai udara yang sejuk dengan pemandangan yang indah.
Hal ini menyebabkan banyak orang mendirikan rumah-rumah di
sana untuk peristirahatan.
5) Gunung
Gunung merupakan bukit yang sangat besar dan tinggi. Tinggi
gunung biasanya lebih dari 600 meter di atas permukaan laut.
Wilayah Indonesia memiliki banyak gunung, baik gunung yang
berapi maupun yang tidak berapi.
Gunung tertinggi di wilayah Indonesia adalah Puncak Jaya di
Provinsi Papua (5.030 meter). Ketinggian Puncak Jaya sudah
melebihi batas salju daerah tropis, sehingga puncaknya selalu
diselimuti salju abadi. Gunung-gunung lain yang puncaknya
diselimuti salju abadi adalah Puncak Yamin (4.530 m) dan Puncak
Mandala (4.700 m) di Provinsi Papua.
Gunung-gunung tertinggi di tiap pulau dan kepulauan di Indonesia
adalah Gunung Kerinci di Pulau Sumatera (3.805 m), Gunung
Semeru di Pulau Jawa (3.676 m), Gunung Bukit Raya di Pulau
Kalimantan (2.278 m), Gunung Rantekompola di Pulau Sulawesi
(3,465 m), Gunung Agung di Pulau Bali (3.142 m), Gunung Rinjani
di Kepulauan Nusa Tenggara (3.726 m), dan Gunung Gamalama
di Kepulauan Maluku (2,700 m).
b. Perairan
Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas, yaitu dua
pertiga bagian dari keseluruhan luas wilayah negara. Wilayah perairan
ini terdiri atas sungai, danau, rawa selat dan laut.
1) Sungai
Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah dan
dialiri oleh air. Air itu mengalir dari dataran tinggi (hulu sungai)
menuju dataran rendah dan bermuara di laut.
Sesuai dengan keadaannya, sungai dimanfaatkan untuk berbagai
hal. Antara lain, sarana transportasi, perikanan, pengairan, sumber
tenaga listrik, olahraga, dan rekreasi. Sungai yang lebar dengan
arusnya yang lambat banyak digunakan sebagai sarana
transportasi penghubung antardaerah. Selain itu, dapat juga
digunakan untuk pasar terapung dan pengangkutan kayu hasil
penebangan. Contohnya, pasar terapung di Sungai Kapuas
Kalimantan. Beberapa sungai lainnya seperti Sungai Musi di
Palembang (Sumatera) yang terkenal dengan jembatan Ampera
Sungai Bengawan Solo melintasi Provinsi Jawa Tengah dan Jawa
Timur; Sungai Memberamo yang terpanjang di Papua.
2) Danau
Danau adalah permukaan bumi berupa cekungan yang sangat luas
dan digenangi air. Terbentuknya danau ada yang berasal dari
letusan gunung berapi disebut danau vulkanik, seperti Danau
Kerinci, Danau Kelimutu (Flores), Danau Lamongan (Jawa Timur).
Danau tektonik adalah danau yang terbentuk akibat adanya
pergeseran muka bumi. Seperti, Danau Toba (Sumatera Utara),
Danau Tempe (Sulawesi), dan Danau Singkarak. Adapula danau
buatan, yaitu danau yang sengaja dibuat manusia, di antaanya
Jatiluruh (Jawab Barat).
Danau banyak memberikan manfaat bagi manusia, di antaanya
untuk perikanan, pengairan, tempat wisata, dan persediaan air.
3) Rawa
Rawa merupakan tanah yang digenangi air. Umumnya terdapat di
daerah dekat sungai atau pantai. Di sebuah rawa banyak terdapat
tumbuhan air. Daerah rawa-rawa banyak dijumpai di daerah
pesisir timur Pulau Sumatera, Kalimatan Selatan bagian barat, serta
Papua bagian barat dan selatan.
Keberadaan rawa juga bermanfaat bagi manusia. Biasanya rawa
yang dikeringkan dimanfaatkan untuk persawahan. Untuk
memenuhi kebutuhan akan air bersih, penduduk daerah rawa
sangat bergantung pada air hujan.
Rawa-rawa yang terdapat di tepi pantai banyak ditumbuhi pohon
bakau. Pohon bakau ini bermanfaat untuk mencegah erosi pantai
oleh terpaan ombak laut.
4) Selat
Selat adalah laut yang sempit di antara dua pulau. Negara kita
dikenal sebagai Negara Maritim karena memiliki wilayah laut yang
luas. Letak Indonesia yang dibatasi oleh lautan luas menjadikan
jarak antara satu pulau dengan lainnya. Oleh karena itu, kita
memiliki banyak selat.
5) Laut
Laut adalah bagian permukaan bumi paling rendah dan luas yang
digenangi air asin. Laut sebagai penghubung antar-pulau.
Kedalaman laut di Indonesia berbeda-beda, ada yang dangkal dan
dalam.
Laut dangkal memiliki kedalaman kurang dari 200 m. Seperti lautlaut
di antara Pulau Kalimantan dan Jawa, atau Pulau Sumatera
dan Selat Malaka. Laut dalam memiliki kedalaman antara 3.000 m – 6.000 m.
Seperti Laut Buru, Laut Timur, Laut Sulawesi, atau Laut
Banda yang merupakan laut terdalam di Indonesia. Laut juga
menghasilkan minyak bumi yang digali di tengah laut lepas.
2. Kenampakan Buatan di Wilayah Indonesia
Suatu lingkungan tentu akan mengalami perubahan. Manusia
mengubah lingkungan alam sekitar menjadi lingkungan buatan untuk
memenuhi kebutuhan. Kebutuhan kita sebagai manusia tidak terbatas.
Manusia juga memerlukan kebutuhan tambahan, seperti kemudahan
transportasi. Untuk memenuhi kebutuhan itu, manusia memerlukan lahan
yang sangat luas. Kenampakan buatan yang terdapat di wilayah Indonesia tentunya
akan beranekaragam. Kenampakan buatan di suatu daerah akan
disesuaikan dengan kenampakan alam yang ada. Pemanfaatan
kenampakan alam dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Beberapa kenampakan buatan, di antaranya waduk atau bendungan,
kawasan industri atau pabrik, permukiman, perkebunan, sarana
transportasi baik di darat, laut atau udara.
a.Waduk atau Bendungan
Waduk atau bendungan merupakan kenampakan buatan yang diciptakan
manusia dengan cara membendung aliran sungai.
Sebagian besar pemanfaatan waduk tidak hanya untuk pengairan
sawah dan perkebunan saja, tetapi juga untuk Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA). Contohnya, Bedungan Jatiluhur, Saguling, dan
Cirata yang membendung aliran Sungai Citarum di Jawa Barat;
Bendungan Gajah Mungkur di Jawa Tengah; dan Bendungan
Asahan di Sumatra Utara. Waduk atau Bendungan ini juga dapat
dimanfaatkan untuk perikanan air tawar, cadangan air, pengendali
banjir, serta objek wisata.
b. Kawasan Industri
Dikatakan sebagai kawasan industri karena merupakan daerah yang
digunakan khusus untuk kegiatan industri. Oleh karena itu, di
daerah ini banyak terdapat pabrik.
Adakah kawasan industri di tempatmu?
Pembangunan kawasan industri dapat membantu manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu diharapkan membuka
kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk di
setiap daerah. Beberapa pabrik besar di Indonesia, antara lain
Pabrik Semen Gersik di Jawa Timur, PT. Dirgantara Indonesia yang
memproduksi pesawat terbang di Bandung, Pabrik Baja Krakatau
Steel di Cilegon, Pabrik Ban Good Year di Bogor, dan lain
sebagainya.
c. Pemukiman
Dibangunnya kenampakan buatan berupa pemukiman karena
dapat memberikan beberapa manfaat. Contohnya, daerah
pemukiman penduduk, daerah perkantoran dan daerah
pertokoan. Di kota-kota besar, pembangunan untuk sarana
pendidikan di setiap jenjang sudah ditata dengan sebaik-baiknya.
Hal itu memudahkan sarana transportasi untuk menjangkaunya.
d. Perkebunan
Perkebunan merupakan daerah hutan yang sengaja dibuat oleh
manusia untuk dimanfaatkan hasilnya. Tanaman perkebunan
merupakan tumbuhan yang dibudidayakan serta memiliki nilai
ekonomi tinggi. Tanaman perkebunan ini menjadi salah satu
sumber pendapatan rakyat Indonesia.
Perkebunan yang ada di Indonesia, di antaranya perkebunan
coklat, kopi, tembakau, teh, kelapa sawit, dan karet. Perkebunan
di Pulau Sumatera merupakan perkebunan kelapa sawit terbesar
di Indonesia. Di beberapa daerah di Pulau Jawa merupakan daerah
perkebunan teh, seperti di Puncak, Ciateur, dan Pangalengan (Jawa
Barat).
e. Sarana Transportasi
Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk maka meningkat
pula berbagai kebutuhan lainnya, seperti ketersediaan transportasi.
Di kota-kota besar, kemudahan sarana transportasi sangat
diperlukan karena banyak memberikan manfaat dan kemudahan.
Seperti untuk mempersingkat waktu serta mengurangi kemacetan
lalu lintas. Sarana transportasi darat yang diperlukan, yaitu jalur
kereta api, jembatan, jalan layang (fly over), dan jalan tol yang
merupakan jalan bebas hambatan antarkota.
Perkebunan merupakan daerah hutan yang sengaja dibuat oleh
manusia untuk dimanfaatkan hasilnya. Tanaman perkebunan
merupakan tumbuhan yang dibudidayakan serta memiliki nilai
ekonomi tinggi. Tanaman perkebunan ini menjadi salah satu
sumber pendapatan rakyat Indonesia.
Perkebunan yang ada di Indonesia, di antaranya perkebunan
coklat, kopi, tembakau, teh, kelapa sawit, dan karet. Perkebunan
di Pulau Sumatera merupakan perkebunan kelapa sawit terbesar
di Indonesia. Di beberapa daerah di Pulau Jawa merupakan daerah
perkebunan teh, seperti di Puncak, Ciateur, dan Pangalengan (Jawa
Barat).
e. Sarana Transportasi
Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk maka meningkat
pula berbagai kebutuhan lainnya, seperti ketersediaan transportasi.
Di kota-kota besar, kemudahan sarana transportasi sangat
diperlukan karena banyak memberikan manfaat dan kemudahan.
Seperti untuk mempersingkat waktu serta mengurangi kemacetan
lalu lintas. Sarana transportasi darat yang diperlukan, yaitu jalur
kereta api, jembatan, jalan layang (fly over), dan jalan tol yang
merupakan jalan bebas hambatan antarkota.
MATERI 5
GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN
NEGARA – NEGARA TETANGGA
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VI/2
Pertemuan : 5 × Pertemuan
Alokasi Waktu : 15 × 35 menit
Standar Kompetensi : Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga
Indikator :
1. Mendeskripsikan ketampakan alam di dunia
2. Mendeskripsikan contoh peristiwa alam yang terjadi di Indonesia
3. Mendeskripsikan contoh peristiwa alam yang terjadi di negara-negara tetangga
4. Mengidentifikasi dampak positif dan negatif peristiwa alam
5. Mengidentifikasi upaya penanggulangan dampak negatif dari peristiwa alam
Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat mendeskripsikan ketampakan alam di dunia.
b. Siswa dapat mendeskripsikan keadaan alam di Indonesia dan negara tetangga.
c. Siswa dapat mengidentifikasi gejala/peristiwa alam di Indonesia dan negara tetangga.
d. Siswa dapat mengidentifikasi peristiwa-peristiwa alam.
e. Siswa dapat mendeskripsikan dampak peristiwa alam.Gejala alam adalah suatu peristiwa alam yang terjadi sebagai akibat yang ditimbulkan oleh faktor alam itu sendiri. Gejala alam juga sering disebut peristiwa alam. Gejala atau peristiwa alam yang terjadi adakalanya bermanfaat dan menguntungkan bagi kehidupan manusia. Namun demikian adakalanya peristiwa alam yang terjadi justru merugikan dan membahayakan kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita melihat fenomena seperti cuaca mendung, cerah, panas terik, hawa dingin, musim hujan, dan juga kemarau. Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan bentuk gejala alam yang biasa terjadi dan menguntungkan bagi kehidupan manusia.
Sementara gejala alam yang merugikan dan membahayakan kehidupan manusia contohnya banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin ribut, dan juga tsunami. Bagaimana dengan negara kita dan negara tetangga? Peristiwa alam apa yang sering melanda? Berikut ini kalian akan mempelajari gejala atau peristiwa alam yang terjadi di negara kita dan juga negara tetangga.
A. Gejala Alam di Indonesia
Gejala alam yang terjadi di permukaan bumi pada umumnya dipengaruhi oleh keadaan atau kenampakan muka buminya. Kenampakan muka bumi yang dimaksud adalah kondisi geologis serta keadaan relief muka buminya. Secara geologis, negara Indonesia dilalui oleh dua rangkaian pegunungan muda yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Kondisi tersebut menyebabkan negara kita rawan terjadi peristiwa alam berupa letusan gunung api. Sementara itu kondisi relief muka bumi seperti kemiringan lereng, keadaan tanah, dan tumbuhan dapat memengaruhi terjadinya peristiwa banjir dan tanah longsor.Gejala atau peristiwa alam yang bersifat merusak dan merugikan manusia sering disebut bencana alam.
Bencana alam pada umumnya tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya. Hal ini dikarenakan bencana alam terjadi karena adanya faktor-faktor alam itu sendiri. Namun demikian, bencana alam juga dapat terjadi karena ulah manusia yang kurang bertanggung jawab dalam memanfaatkan alam. Berikut ini akan kita pelajari lebih lanjut berbagai peristiwa alam di Indonesia.
1 . Peristiwa Alam yang Terjadi karena Faktor Alam
Peristiwa alam yang terjadi karena faktor alam biasanya tidak dapat diketahui secara pasti kapan akan terjadinya. Berbagai peristiwa alam di Indonesia yang terjadi karena faktor alam adalah gempa bumi, tsunami, gunung meletus, angin topan, perubahan iklim, serta banjir.
a . Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan peristiwa goncangan atau pergerakan lapisan kerak bumi secara tiba-tiba karena adanya tenaga dari dalam bumi.
Gempa dapat disebabkan karena adanya tabrakan lempeng bumi, aktivitas gunung api, atau adanya runtuhan gua atau tanah.
Gempa yang terjadi karena adanya tabrakan antarlempeng disebut gempa tektonik. Gempa bumi yang terjadi sebagai akibat adanya letusan gunung api disebut gempa vulkanik. Sementara gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan gua atau tanah disebut gempa terban. Gempa bumi menyebabkan goncangan atau getaran yang besarnya beragam. Ada yang sangat kecil goncangannya sehingga sulit dirasakan sampai pada goncangan yang dahsyat yang dapat menimbulkan kerusakan. Besar kecilnya kekuatan gempa dapat diukur dengan menggunakan alat pencatat gempa yang disebut seismograf. Ukuran besar kecilnya gempa umumnya digunakan skala Richter. Pusat gempa di dalam permukaan bumi disebut hiposentrum, sedangkan pusat gempa di permukaan bumi disebut episentrum.
Wilayah Indonesia secara geologis terletak di antara pertemuan Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia. Selain itu negara kita juga memiliki banyak gunung api aktif. Hal tersebut menyebabkan negara kita rawan terjadi gempa bumi tektonik dan gempa bumi vulkanik. Gempa bumi termasuk peristiwa alam yang merugikan kehidupan manusia, karena dapat menimbulkan kerusakan di muka bumi.
b . Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang tsu yang berarti pelabuhan, dan nami berarti gelombang. Dengan demikian secara bahasa
tsunami dapat diartikan sebagai gelombang pasang laut yang besar di pelabuhan. Adapun pengertian tsunami secara umum adalah gelombang laut dengan kecepatan tinggi yang ditimbulkan oleh adanya gangguan yang bersifat tiba-tiba dari dasar laut. Tsunami dengan gelombang tertinggi yang pernah tercatat adalah gelombang tsunami akibat letusan Gunung Krakatau (1883) setinggi 42 meter. Gelombang besar tersebut yang mengakibatkan kerusakan dan kehancuran di permukaan bumi, menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda. Masih ingatkah kalian tsunami yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam? Bagaimanakah kondisi Aceh setelah diterjang tsunami?
Indonesia adalah negara kepulauan sekaligus merupakan daerah pertemuan tiga lempeng besar yang aktif. Ketiga lempeng tersebut adalah
Lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Eurasia. Kondisi tersebut menyebabkan wilayah Indonesia sangat labil sehingga rawan terjadi peristiwa gempa bumi dan tsunami.
c . Gunung Meletus
Gunung meletus adalah aktivitas gunung api yang mengeluarkan mate rial berupa bahan padat, cair, dan gas yang ada di dalam perut bumi ke permukaan bumi. Gunung meletus umumnya dapat terjadi pada gunung api yang masih aktif. Istilah gunung api digunakan untuk menyebut setiap lubang dalam kerak bumi yang dilalui batuan cair, gas, dan pecahan-pecahan batuan saat meletus. Istilah gunung api juga digunakan untuk menyebut bentuk-bentuk tanah yang secara perlahan meninggi saat material-material masih diendapkan pada permukaan setelah beberapa letusan. Adapun gunung api aktif adalah gunung api yang masih menunjukkan aktivitas vulkanik. Aktivitas vulkanik tersebut dapat berupa semburan awan panas, mengeluarkan api, dan sebagainya. Sementara itu gunung yang sudah tidak menunjukkan aktivitasnya disebut gunung mati. Letusan gunung api terjadi ketika magma keluar dari perut bumi ke permukaan bumi. Adapun magma adalah campuran batuan dan berbag ai campuran mineral yang bersifat cair dan sangat panas. Saat terjadi gunung meletus banyak bahan-bahan dan material yang keluar dari gunung api yang bersifat gas, cair, dan padat.
Bahan cair yang dikeluarkan saat letusan gunung api berupa lava dan lahar. Lava adalah magma serta segala benda yang sudah mencair yang dimuntahkan oleh gunung api dan sampai di permukaan bumi. Sementara lahar adalah debu vulkanik yang bercampur dengan air, baik air dari hujan atau air danau kawah yang mengalir dari puncak gunung menuju lereng gunung. Selain itu letusan gunung juga mengeluarkan bahan padat yang berupa bom (bongkahan batu besar), lapili (batuan kecil atau kerikil), dan abu vulkanis.
Indonesi a memiliki kurang lebih 129 gunung api, 70 diantaranya tercatat
pernah meletus dalam rentang sejarah sejak tahun 1600. Di antara beberapa letusan gunung api yang pernah terjadi di Indonesia, letusan terdahsyat terjadi pada Gunung Krakatau pada tahun 1883. Letusan tersebut menghancurkan tiga perempat pulau gunung api ini. Bahkan, letusannya terasa hingga ke Brisbane, Australia. Hujan abu vulkaniknya sampai ke Madagaskar. Letusan itu memicu tsunami yang merenggut kurang lebih 36.000 jiwa.
d . Angin Topan dan Angin Jatuh
Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih. Angin topan sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik Utara dan Selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang sangat besar. Kekuatan dan kecepatan angin tergantung pada perbedaan tekanan antara dua daerah, dan jarak antara kedua daerah tersebut. Jika pusat yang bertekanan tinggi dekat dengan pusat yang bertekanan rendah, perbedaan tekanan antara dua daerah akan lebih besar dan udara bergerak lebih cepat. Semakin besar perbedaan tekanan, semakin cepat udara akan bergerak dan semakin kuat angin yang berembus. Demikian juga semakin dekat dua daerah yang mempunyai tekanan berbeda, semakin cepat angin bertiup di antara daerah-daerah itu. Angin topan yang berembus dengan kecepatan sangat tinggi dapat mengakibatkan kerusakan. Kerusakan yang ditimbulkan angin topan diantaranya adalah dapat merobohkan bangunan, merusak sarana dan prasarana, menumbangkan pohon atau dapat menerbangkan benda- benda yang dilaluinya. Pada daerah pantai, angin topan mengangkat air laut sehingga timbul gelombang besar. Daratan bisa tergenang air laut sampai 15 m atau lebih. Angin topan dapat mengganggu pelayaran dan bahkan dapat menenggelamkan kapal-kapal kecil. Selain angin topan, ada juga yang disebut angin jatuh atau angin fohn. Angin jatuh adalah angin yang berembus ke atas puncak pegunungan dengan suhu yang terus berkurang, kemudian berembus turun sepanjang lereng gunung dengan suhu kembali naik dengan kelembapan yang rendah. Dengan demikian angin yang turun bersifat panas dan kering yang disebut angin jatuh. Angin jatuh tersebut bersifat merugikan karena umumnya dapat merusak tanaman.
e . Iklim dan Perubahannya
Iklim merupakan suatu bentuk gejala alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dari suatu wilayah yang
sangat luas dan dalam jangka waktu yang lama. Keadaan iklim suatu negara ditentukan oleh letak lintangnya. Berdasarkan letak lintangnya, secara astronomis Indonesia terletak antara 60 LU – 110 LS dan antara 950 BT-1410 BT. Dengan demikian dapat disimpulkan wilayah Indonesia beriklim tropis. Salah satu ciri dari iklim tropis adalah memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim hujan di Indonesia pada umumnya berlangsung dari bulan Oktober sampai Maret. Pada bulan ini kedudukan matahari banyak berada di belahan bumi Selatan (Benua Australia), sehingga wilayah Selatan akan mengalami pemanasan yang maksimal. Hal ini menyebabkan Benua Australia memiliki tekanan udara minimum. Sementara di belahan bumi Utara (Benua Asia) yang mendapatkan panas yang sedikit memiliki tekanan udara maksimum. Kondisi demikian, menyebabkan angin bertiup dari Benua Asi a menuju Benua Australia melalui Samudra Pasifik. Angin ini disebut angin muson Barat Laut. Angin muson Barat Laut bersifat lembap karena membawa uap air yang banyak dari Samudra Pasifik, sehingga menyebabkan terjadinya hujan di wilayah Indonesia.
Sementara itu musim kemarau di Indonesia pada umumnya berlangsung pada bulan April sampai September. Pada bulan ini kedudukan matahari lebih banyak berada di wilayah belahan bumi Utara (Benua Asia), sehingga kawasan Benua Asia mengalami pemanasan yang maksimal. Hal ini menyebabkan kawasan Benua Asia memiliki tekanan udara minimum. Sementara belahan bumi Selatan (Benua Australia) yang mendapat panas matahari yang sedikit memiliki tekanan udara maksimum. Akibatnya angin bertiup dari Benua Australia menuju Benua Asia. Angin ini disebut angin muson Tenggara.
Banjir dikatakan sebagai gejala alam murni jika banjir terjadi karena pengaruh alam. Beberapa faktor alam yang memengaruhi
terjadinya banjir adalah curah hujan yang tinggi, daerah yang lebih rendah dibandingkan muka air laut, daerah yang terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar sempit, atau adanya pasang naik air laut. Selain itu banjir dapat terjadi karena dampak ulah manusia, sepertI penggundulan hutan dan membuang sampah ke sungai.
Banjir adalah suatu gejala alam yang menyebabkan suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yang sangat besar melebihi tingkat
normal. Banjir yang membahayakan adalah banjir bandang. Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba yang disebabkan tersumbatnya sungai maupun karena penggundulan hutan di daerah hulu sungai yang bersifat menghanyutkan. Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda Indonesia.
2 . Perilaku Manusia yang Merusak Alam
Perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dapat mengganggu keseimbangan alam. Beberapa contoh perilaku yang kurang bertanggung jawab diantaranya adalah menebang hutan secara liar, melakukan perladangan berpindah, membuang sampah dan limbah sembarangan, serta kegiatan penambangan. Berikut ini dijelaskan tentang beberapa perilaku manusia yang dapat menimbulkan gejala alam yang merugikan kehidupan manusia.
a . Penebangan Hutan secara Liar
Salah satu kekayaan alam yang dimiliki negara kita adalah hutan yang luas. Hutan merupakan paru-paru dunia yang dapat mengeluarkan oksigen di udara yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Selain itu hutan juga berfungsi menjaga keberadaan air di muka bumi, menjaga kesuburan tanah, sebagai habitat berbagai flora dan fauna, memproduksi berbagai hasil hutan, dan sebagainya.
Banyak hutan di Indonesia yang kondisinya rusak bahkan kritis. Hal ini disebabkan oleh adanya penebangan hutan secara liar yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Banyak kawasan hutan yang sekarang menjadi gundul sebagai akibat perilaku manusia yang melakukan pembalakan liar (Illegal Logging).
Beberapa bencana yang dapat terjadi sebagai akibat kerusakan hutan adalah banjir dan tanah longsor pada waktu musim penghujan, kekeringan di musim kemarau, punahnya berbagai jenis hewan, dan tumbuhan.
b . Perladangan Berpindah
Ladang berpindah adalah kegiatan pertanian yang dilakukan dengan cara berpindah-pindah dari lahan yang satu ke lahan yang lainnya. Kegiatan pertanian ini biasanya dilakukan dengan cara membuka hutan yang kemudian pohon-pohonnya dibakar untuk dijadikan lahan. Pelaku ladang berpindah pada umumnya memanfaatkan lahannya hanya untuk beberapa kali saja. Setelah lahan dimanfaatkan 3 sampai 4 kali, dan dirasa sudah tidak subur lagi maka lahan akan ditinggalkan begitu saja. Selanjutnya peladang akan mencari lahan yang baru lagi.
Kegiatan ladang berpindah seringkali menyebabkan kebakaran hutan yang lebih luas. Dengan demikian hutan yang dibakar dan dibuka untuk dijadikan lahan perkebunan semakin luas dibandingkan dengan pembakaran hutan yang dilakukan para petani tradisional (peladang). Kebakaran hutan dapat memusnahkan berbagai hewan dan tumbuhan di hutan. Asap yang ditimbulkan dapat mengganggu kehidupan manusia seperti terganggunya jarak pandang, terganggunya kegiatan penerbangan, terganggunya kelancaran lalu lintas, dan menimbulkan penyakit pernapasan. Bahkan seringkali negara kita mendapat protes dari negara lain karena asap kebakaran hutan juga mengganggu negara tetangga.
c . Membuang Sampah atau Limbah Sembarangan
Sampah atau limbah adalah barang atau benda yang dibuang karena sudah tidak berfungsi lagi. Sampah atau limbah dapat berasal dari
sisa-sisa kegiatan rumah tangga maupun sisa-sisa proses produksi. Sampah dapat berupa daun, plastik, kaleng, logam, botol, kaca, kertas, serta cairan pabrik sisa kegiatan industri. Masalah sampah merupakan masalah yang serius terutama bagi penduduk perkotaan yang memiliki lahan terbatas. Dengan ke- terbatasan lahan, orang akan cenderung membuang sampah secara sembarangan seperti di sungai, di laut, atau di lingkungan sekitarnya.
Sampah yang dibuang ke sungai akan menyebabkan pendangkalan sungai dan menyumbat aliran menyebabkan berbagai masalah lingkungan. Kondisi tersebut dapat menyebab kan banjir di musim penghujan. Sementara itu limbah cair sisa kegiatan industri yang dibuang ke sungai atau laut tanpa diolah lebih dulu dapat membahayakan kehidupan yang ada di laut atau sungai.Ini dapat mencemari tanah, menyebarkan bau tidak enak, dapat menimbulkan bibit penyakit, dan dapat merusak jembatan dan pipa karena bersifat korosif.
d . Kegiatan Penambangan
Kegiatan penambangan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan usaha memanfaatkan hasil tambang yang ada di dalam bumi maupun yang terdapat di muka bumi. Indonesia adalah negara yang kaya barang tambang maupun bahan galian baik logam maupun nonlogam. Barang-barang tambang tersebut dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencapai kesejahteraan hidup. Pengambilan barang tambang dapat dilakukan dengan cara melakukan penggalian, pengeboran, dan sebagainya. Kegiatan penambangan seringkali dilakukan manusia tanpa perencanaan dan perhitungan yang matang. Para penambang pada umumnya hanya akan memikirkan keuntungan semata tanpa memerhatikan kelestarian lingkungan.
B. Gejala Alam di Negara-Negara Tetangga
Secara umum berbagai gejala alam yang terjadi di Indonesia terjadi juga di negara-negara tetangga, khususnya negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut dikarenakan keadaan alam dan kenampakan muka bumi Indonesia dan negara-negara tetangga khususnya Asia Tenggara hampir sama. Berikut ini beberapa contoh gejala alam yang terjadi di negara-negara tetangga.
1 . Gempa Bumi dan Tsunami
Seperti halnya di Indonesia, gempa bumi dan tsunami juga melanda negara- negara tetangga. Sebagai contoh gempa bumi dan tsunami yang melanda Indonesia pada tanggal 26 Desember 2004 juga dialami oleh negara-negara tetangga di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Negara-negara yang ikut terkena dampak gempa bumi dan tsunami adalah Malaysia, Singapura, Myanmar, Thailand, India, Sri Lanka, dan Bangladesh. Selain itu negara tetangga yang wilayahnya rawan terjadi gempa dan tsunami adalah negara Filipina dan Jepang. Hal ini dikarenakan negara-negara tersebut berbentuk kepulauan dan secara geologis terletak di daerah labil yaitu daerah pertemuan antarlempeng tektonik.
2. Banjir
Bencana banjir merupakan salah satu peristiwa atau gejala alam yang sering melanda negara-negara tetangga di kawasan Asia
Tenggara. Hal ini dikarenakan negara- negara di kawasan Asia Tenggara mempunyai iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Sebagai contoh pada tanggal 25 Oktober 2006, banjir melanda daerah Perak (Malaysia); pada bulan Desember 2006 banjir juga melanda wilayah Johor (Malaysia). Sementara bulan Oktober 2007, banjir juga melanda beberapa wilayah di Thailand.
3. Siklon Tropis
Siklon tropis merupakan gejala atau peristiwa alam yang juga sering melanda negara-negara tetangga. Siklon tropis adalah angin yang bergerak kencang, sambil berputar ke atas dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis. Siklon tropis terjadi pada sistem tekanan udara rendah yang terbentuk di daerah tropis. Siklon tropis adalah bagian dari sistem perputaran udara, yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi. Gejala siklon tropis dapat menimbulkan badai yang merusak dengan hujan yang lebat dan kecepatan angin mencapai 300 km/jam. Siklon tropis sering muncul di Samudra Hindia dan perairan Barat Australia. Siklon tropis sering muncul di kawasan tersebut rata-rata 10 kali per tahun. Siklon tropis selain menghancurkan daerah yang dilewati, juga menimbulkan hujan deras dan gelombang pasang. Bahkan tidak jarang dapat mengakibatkan banjir.
4 . La Nina dan El NinoLa Nina adalah proses mendinginnya suhu permukaan air laut di bawah rata-rata pada kawasan Pasifik Timur dan tengah di sekitar khatulistiwa. Oleh karena itu gejala alam ini membawa pengaruh cuaca basah. Gejala La Nina ditandai dengan tetap tingginya curah hujan pada tempat tertentu pada saat seharusnya curah hujan sudah mulai menurun. Gejala La Nina dapat menyebabkan hujan lebat, badai tropis, dan banjir. Sementara El Nino merupakan gejala kebalikan dari La Nina. El Nino adalah gejala menghangatnya temperatur permukaan air laut di atas rata-rata pada kawasan Pasifik Timur dan tengah. Daerah yang dilanda El Nino biasanya ditandai dengan panas yang tidak normal yang mengganggu pola curah hujan dan angin. Gejala El Nino menyebabkan beberapa kawasan dilanda kekeringan. Cuaca panas El Nino pernah terjadi pada tahun 1997 yang mengakibatkan kekeringan dan gagal panen di negara-negara kawasan Asia Tenggara. La Nina dan El Nino saling berhubungan satu sama lain meskipun memiliki dampak berlawanan. Kawasan yang dilanda kekeringan pada saat gejala El Nino akan mengalami banyak curah hujan saat terjadi La Nina. Daerah yang paling merasakan akibat La Nina dan El Nino adalah negara-negara yang berhadapan langsung dengan perairan Pasifik.
C . Cara Menghadapi Bencana Alam
Bencana alam merupakan bagian dari gejala alam yang bersifat merugikan atau berdampak negatif bagi kehidupan manusia. Bencana alam
merupakan peristiwa alam yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya. Dengan demikian bencana alam tidak dapat ditolak oleh manusia. Seperti yang telah kalian pelajari, bahwa bencana alam bisa terjadi secara alamiah karena faktor alam. Namun demikian, seringkali bencana alam juga dapat terjadi karena faktor perilaku manusia yang kurang bertanggung jawab terhadap alam. Negara kita adalah negara yang rawan dilanda berbagai bencana alam. Hal tersebut terbukti dari berbagai bentuk bencana alam yang terjadi di Indonesia.
Upaya-upaya dan cara-cara dalam menghadapi berbagai bentuk bencana alam.
1 . Menghadapi Peristiwa Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan peristiwa alam yang kapan terjadinya tidak dapat diperkirakan secara pasti oleh manusia. Oleh karena itu beberapa upaya yang dapat kita lakukan dalam menghindari dan menghadapi bencana gempa bumi adalah meliputi hal-hal berikut ini.
a . Membuat bangunan dengan konstruksi tahan getaran (antigempa) khususnya di daerah rawan gempa.
b. Membangun fasilitas-fasilitas umum dengan standar kualitas tinggi.c . Membuat rencana penempatan permukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan gempa bumi.
d. Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara-cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.
e. Ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat terhadap gempa bumi, pelatihan pemadaman kebakaran, dan pertolongan utama.
f. Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana yang dibekali pelatihan pertolongan pertama.
g. Bagi penduduk yang tinggal di daerah pantai, saat terjadi gempa harus menyelamatkan diri dengan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari tsunami.
h. Bagi penduduk yang tinggal di daerah gunung harus segera menyelamatkan diri menjauh untuk menghindari terjadinya longsoran.
i. Selalu menyimak atau mendengarkan informasi dari pihak-pihak yang berwenang untuk menghindari kepanikan.
2 . Menghadapi Peristiwa TsunamiPeristiwa tsunami tidak bisa diramalkan dengan tepat kapan terjadinya. Namun demikian kita bisa menerima peringatan akan terjadinya tsunami dengan memerhatikan gejala-gejalanya, sehingga kita masih ada waktu untuk menyelamatkan diri.
Gejala-gejala dan peringatan dini akan terjadinya tsunami dapat terlihat dari tanda-tanda berikut ini.a . Gelombang air laut datang secara mendadak dan berulang dengan energi yang sangat kuat.
b . Pada umumnya di Indonesia didahului dengan gempa bumi besar di dasar laut dan terjadi susut laut.
c . Terdapat selang waktu antara waktu terjadinya gempa bumi sebagai sumber tsunami dan waktu tiba tsunami di pantai mengingat kecepatan gelombang gempa jauh lebih besar dibanding kecepatan tsunami.
d . Di Indonesia pada umumnya tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah terjadinya gempa bumi besar di dasar laut.
Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan sebagai strategi penyelamatan dan upaya pengurangan bencana tsunami meliputi hal-hal berikut ini.
a . Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya tsunami.b . Pendidikan kepada masyarakat terutama yang tinggal di daerah pantai tentang bahaya tsunami.
c . Pembangunan Tsunami Early Warning System (Sistem Peringatan Dini Tsunami).d . Pembangunan tembok penahan tsunami pada garis pantai bertujuan untuk meredam gejala tsunami.
e. Penanaman mangrove atau hutan bakau serta tanaman lainnya di sepanjang garis pantai merupakan salah satu upaya untuk meredam gelombang bertujuan untuk meredam gelombang tsunami.f. Pembangunan tempat-tempat pengungsian yang aman di sekitar daerah permukiman yang cukup tinggi.
g . Memberikan pendidikan dan pengetahuan masyarakat lokal khususnya yang tinggal di pinggir pantai tentang pengenalan tanda-tanda tsunami dan cara-cara penyelamatan diri terhadap bahaya tsunami.
h. Melaporkan secepatnya jika mengetahui tanda-tanda akan terjadinya tsunami pada petugas yang berwenang.
i. Melengkapi diri dengan alat komunikasi.
3 . Menghadapi Peristiwa Gunung Meletus
Negara kita memiliki banyak sekali gunung api aktif. Dengan demikian kemungkinan terjadi bencana gunung meletus sangat besar. Setiap gunung api memiliki ciri-ciri tersendiri jika ditinjau dari jenis letusan dan muntahan yang dihasilkan. Akan tetapi apa pun jenis produk tersebut kegiatan letusan gunung api tetap membawa bencana bagi kehidupan.
Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi bencana gunung meletus.
a . Menghindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, dan daerah aliran lahar.
b. Membuat bunker-bunker perlindungan dan membuat saluran untuk mengarah- kan aliran lahar panas agar tidak membahayakan daerah permukiman.
c. Menggunakan pakaian yang bisa melindungi tubuh dan jangan memakai lensa kontak.
d. Memakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
e . Menjauhi wilayah yang terkena hujan abu dan awan panas.
f. Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi dan mempersiapkan berbagai kebutuhan dasar.
g. Melakukan penyelidikan dan pemantauan terhadap aktivitas gunung api sehingga bahaya letusan gunung api dapat diantisipasi lebih awal.
4 . Menghadapi Peristiwa Angin Topan
Angin topan dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar angin topan dan badai dapat terbentuk melalui proses selama beberapa jam atau hari yang dapat dipantau melalui satelit cuaca. Monitoring dengan satelit dapat untuk mengetahui arah angin topan sehingga cukup waktu untuk memberi peringatan dini. Meskipun demikian, perubahan sistem cuaca sangat kompleks sehingga sulit dibuat perkiraan secara cepat dan akurat. Adapun upaya yang dapat kita lakukan dalam menghadapi bencana angin topan meliputi hal-hal berikut ini.
a . Membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan terhadap gaya angin.
b. Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin khususnya di daerah yang rawan bencana angin topan.
c. Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin topan.
d. Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat kapal- kapalnya.e. Pengamanan barang-barang di sekitar rumah agar tidak diterbangkan angin.
5. Menghadapi Peristiwa Banjir
Banjir merupakan peristiwa alam yang dapat dipastikan setiap musim penghujan tiba. Banjir dapat terjadi secara alami karena faktor alam maupun karena ulah manusia. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menghadapi banjir.
a. Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.b. Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
c. Tidak membangun rumah dan permukiman di bantaran sungai.d. Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi.
e. Mengadakan program penghijauan di daerah hulu sungai.f. Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.
g. Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah bencana.
h. Mengamankan dokumen-dokumen yang penting di tempat yang aman.
i. Menyiapkan peralatan keselamatan seperti perahu karet, jas hujan, senter, dan sebagainya.
j. Menyiapkan bahan makanan siap saji dan obat-obatan darurat seperti obat antidiare, antiinfluenza, dan sebagainya.
k. Tidak membuang sampah ke sungai dan mengadakan program Prokasih (Program Kali Bersih).
6. Menghadapi Peristiwa Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, akibat dari kelalaian dan kecerobohan manusia. Berikut ini beberapa upaya mencegah dan menghadapi kebakaran hutan.
a . Tidak membuang puntung rokok sembarangan.b. Matikan api setelah kegiatan berkemah selesai.
c . Hindari sejauh mungkin praktik penyiapan lahan pertanian dengan pembakaran. Apabila pembakaran terpaksa harus dilakukan, diusahakan bergiliran (tidak pada waktu bersamaan) dan harus dipantau.
d. Bila melihat kebakaran hutan dan lahan segera laporkan pada ketua RT atau pemuka masyarakat setempat supaya mengusahakan pemadaman api.
e. Bila terjadi kebakaran, gunakan peralatan yang dapat mematikan api secara cepat dan tepat.
f. Apabila api terus menjalar, segera laporkan ke posko kebakaran terdekat.